Bisnis.com, JAKARTA—Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengevaluasi sistem kerja vaksinator di lapangan dan ketersediaan vaksin agar jumlah vaksin yang harus didistribusikan ke masing-masing daerah bisa diketahui.
Pernyataan itu disampaikan Bamsoet terkait vaksinasi Covid-19 di lapangan yang terkendala karena Kemenkes belum mampu mencapai target suntikan harian akibat keterbatssan stok vaksin.
Evaluasi sitem kerja vaksin itu, ujarnya, juga bertujuan untuk melakukan koreksi ulang terhadap data kebutuhan vaksin di tiap daerah, baik vaksin umum maupun vaksin anak.
“Saya meminta Kemenkes segera memenuhi stok vaksin di setiap daerah sesuai rujukan dari pemerintah daerah, sebab percepatan program vaksinasi perlu dilakukan secara bersama agar herd immunity dapat segera terbentuk,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (28/7).
Dia juga meminta pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap proses pembuatan vaksin dari dalam negeri ataupun vaksin yang berasal dari impor. Tujuannya agar ketersediaan stok vaksin terjaga mengingat target harian vaksin dari pemerintah semakin meningkat. Pemerintah menargetkan 2 juta vaksin dalam sehari pada Agustus mendatang.
“Kemenkes harus memperhitungkan secara realistis terhadap target vaksin yang ditetapkan, sebab harus ada sinkronisasi antara jumlah target penerima vaksin dengan jumlah ketersediaan vaksin, ujarnya.
Pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi dengan target 1 juta penyuntikan dosis vaksin Covid-19 per hari selama Juli.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa vaksinasi akan terus digenjot sampai menyentuh angka 2 juta dosis per harinya di Agustus demi memperluas cakupan dan memenuhi target herd immunity.
Sedangkan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan hingga 26 Juli 2021, total ada 63 juta dosis vaksinasi yang telah disuntikkan, 45 juta dosis pertama dan 18 juta vaksin dosis kedua.