Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin selaku Ketua Menteri Kesehatan Asean memimpin Pertemuan Khusus Menteri Kesehatan se-Asean secara virtual untuk mendiskusikan perkembangan situasi Covid-19 terkini di kawasan serta upaya nasional dan regional yang perlu ditingkatkan dalam menangani pandemi.
Pertemuan dihadiri oleh Menteri Kesehatan Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Thailand dan Wakil Menteri Kesehatan Laos, Filipina, Singapura, dan Vietnam. Pertemuan juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Asean serta Regional Director WHO SEARO dan WPRO.
Dalam sambutannya, Menkes Budi mengatakan saat ini ada 5 negara anggota Asean masih mengalami lonjakan kasus terutama karena adanya mutasi virus. Sementara 5 negara lainnya telah berhasil mempertahankan tren kasus tetap dengan jumlah kasus relatif rendah.
“Negara anggota Asean yang sedang mengalami lonjakan kasus memperkuat upayanya dalam penanganan pandemi melalui peningkatan kapasitas testing, tracing, dan treatment, serta vaksinasi,” kata Menkes dalam pertemuan secara virtual, Kamis (22/7) seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes, Sabtu (24/7/2021).
Lebih lanjut, Menkes Budi mengungkapkan bahwa para Menteri Kesehatan Asean sepakat vaksinasi merupakan jalan untuk mengakhiri pandemi. Untuk itu, Asean perlu terus mendorong skema multilateral untuk menjamin ketersediaan akses vaksin secara adil dan merata kepada semua negara sehingga mempercepat capaian target vaksinasi.
Selain itu, para Menteri Kesehatan Asean juga menekankan pentingnya pelaksanaan inisiatif sektor kesehatan ASEAN yang sedang berjalan, antara lain pembentukan Asean Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) yang merupakan regional hub untuk penangangan kedaruratan kesehatan masyarakat.
Kemudian, pengembangan Asean Public Health Emergency Coordination System (APHECS) yaitu untuk mensinergikan upaya lintas badan sektor Asean dalam memajukan kesiapsiagaan kawasan dan tanggapan terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat; Asean Covid-19 Response Fund untuk mendukung penyediaan kebutuhan dana maupun logistik untuk penangangan Covid-19.
Selanjutnya, Asean Regional Reserved for Medical Supplies (RRMS) untuk penyediaan cadangan alat kesehatan yang siap dimobilisasi dalam situasi darurat; Asean Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF) yaitu untuk memfasilitasi perjalanan bisnis esensial lintas batas; dan Asean Strategic Framework on Public Health Emergencies yang merupakan SOP untuk penangangan kegawatdaruratan di kawasan.
Pertemuan itu menghasilkan Pernyataan Bersama Menteri Kesehatan Asean untuk saling bersinergi dan memperkuat keterlibatan mitra dalam mengembangkan protokol kesehatan sebagai upaya pemulihan ekonomi, meningkatkan kapasitas laboratorium dan bertukar informasi dalam genomic sequencing SARS-CoV-2, serta saling mendukung upaya percepatan vaksinasi di negara Anggota Asean.
Pada kesempatan ini, para Menteri Kesehatan se-Asean sekaligus menandai peluncuran Asean Portal on Public Health Emergencies untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital di kawasan.
Portal tersebut memungkinkan pengguna untuk mengakses data terkait public health emergencies di Asean dan juga sebagai platform untuk pertukaran teknis melalui forum diskusi para ahli.
Menkes Budi menegaskan setiap negara harus saling bekerja sama dalam mengakhiri pandemi.
“Di dunia yang saling terhubung, izinkan saya meyakinkan anda melalui sebuah kutipan no one is safe until everyone is safe. Mengingat lokasi geografis yang dekat dan warisan budaya yang sama, kita memiliki tanggung jawab untuk melindungi wilayah dan memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat kita,” ujarnya.