Bisnis.com, JAKARTA--Kerusuhan di Afrika Selatan telah merenggut 337 nyawa atau mengalami lonjakan jumlah korban tewas dari 276 yang diumumkan pemerintah pada hari sebelumnya.
“Polisi Afrika Selatan telah merevisi jumlah total kematian di Gauteng [provinsi] menjadi 79 dan KwaZulu-Natal menjadi 258 terkait dengan kerusuhan tersebut,” kata Khumbudzo Ntshavheni, seorang menteri kabinet seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (23/7/2021).
Dia menambahkan bahwa beberapa kematian terbaru adalah orang-orang yang meninggal karena luka-luka yang diderita selama kerusuhan.
Penjarahan dan pembakaran pusat perbelanjaan yang meluas terjadi awal bulan ini, sehari setelah mantan Presiden Jacob Zuma mulai menjalani hukuman penjara 15 bulan karena mengabaikan penyelidikan korupsi.
Kekerasan meningkat menjadi kerusuhan terburuk sejak akhir politik apartheid sehingga mendorong Presiden Cyril Ramaphosa untuk melabelinya sebagai upaya "pemberontakan".
Kekerasan menyebar melalui provinsi asal Zuma, KwaZulu-Natal dan Gauteng, dua provinsi terpadat yang menyumbang setengah dari output ekonomi Afrika Selatan.
Baca Juga
Zuma pada hari Kamis diizinkan untuk sementara meninggalkan penjara di kota tenggara Estcourt untuk menghadiri pemakaman saudaranya Michael. Saudaranya itu meninggal karena sakit beberapa hari setelah mantan presiden tersebut dipenjara.