Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Meningkat, Singapura Perketat Pembatasan Makan di Tempat dan Pertemuan Sosial

Pertemuan kelompok akan dikurangi dari lima orang menjadi hanya dua orang hingga 18 Agustus, dengan tinjauan akan dilakukan setelah dua minggu.
Pengunjung mengelilingi Rain Vortex di tengah-tengah Terminal Jewel di Bandara Internasional Changi, Singapura, Kamis (11/4/2019)./Bloomberg-Wei Leng Tayn
Pengunjung mengelilingi Rain Vortex di tengah-tengah Terminal Jewel di Bandara Internasional Changi, Singapura, Kamis (11/4/2019)./Bloomberg-Wei Leng Tayn

Bisnis.com, JAKARTA - Singapura akan kembali memperketat pembatasan makan di tempat dan pertemuan sosial, serta menghentikan olahraga di dalam ruangan mulai Kamis (22/7/2021) pekan ini, di tengah rekor jumlah harian kasus Covid-19.

Pertemuan kelompok akan dikurangi dari lima orang menjadi hanya dua orang hingga 18 Agustus, dengan tinjauan akan dilakukan setelah dua minggu.

Singapura juga akan mengungkap paket dukungan dalam beberapa hari mendatang. Menteri Keuangan Lawrence Wong mengatakan jumlahnya tak akan jauh dari bantuan sebelumnya yang menelan biaya $1,2 miliar dolar Singapura (US$878 juta).

Supermarket dan pasar basah akan diizinkan untuk tetap buka, meskipun pihak berwenang mengatakan ada paparan besar terhadap Covid-19 di tempat-tempat ini.

Pembatasan baru yang diumumkan pada hari ini menggarisbawahi upaya Singapura beralih dari kontrol ketat menuju situasi normal baru yang memperlakukan penyakit ini sebagai endemi.

Negara itu telah merencanakan untuk mengumumkan pelonggaran pembatasan lebih lanjut pada paruh kedua Juli, ketika lebih dari 50 persen populasi telah divaksinasi sepenuhnya, dan sekali lagi ketika mencapai dua pertiga di sekitar Hari Nasional pada 9 Agustus.

“Mengingat kecepatan infeksi, dan tingkat pertumbuhan klaster baru, kami perlu memperlambat sementara penyebaran virus untuk memberi kami waktu untuk meningkatkan cakupan program vaksinasi kami, terutama di antara populasi yang lebih tua,” kata Menteri Perdagangan dan Industri kata Gan Kim Yong, dilansir Bloomberg, Selasa (20/7/2021).

Setelah pemerintah memperlambat klaster baru dan mencapai tingkat vaksinasi yang lebih tinggi, upaya pembukaan kembali akan dilanjutkan.

Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan lebih dari 85 persen warga Singapura berusia 60 hingga 69 tahun telah divaksinasi, bersama dengan 71 persen hingga 72 persen manula di atas usia 70 tahun.

Negara itu telah melonggarkan beberapa tindakan makan di tempat beberapa minggu yang lalu dan mengubah pelaporan kemajuan melawan Covid-19 untuk fokus pada tren utama dan jumlah kasus virus parah, sambil menghapuskan informasi terperinci tentang infeksi individu.

Singapura melakukan 80.000 vaksinasi per hari, dan 70 persen hingga 75 persen di antaranya adalah dosis kedua. Negara ini telah memberikan total 6,8 juta dosis pada Minggu (18/7/2021), dengan 48,3 persen populasi telah menerima kedua suntikan.

Pada Senin (19/7/2021), Singapura melaporkan 163 infeksi baru yang terkait dengan klaster ruang karaoke dan pelabuhan perikanan grosir.

Ketika kasus meningkat minggu lalu, pemerintah mengatakan akan menutup sementara ratusan tempat hiburan malam dan memberlakukan kembali tindakan yang lebih ketat untuk makan di tempat, hanya beberapa hari setelah melonggarkan beberapa tindakan.

Kasus-kasus tersebut merupakan ancaman terbesar bagi negara-kota selama pandemi sejak wabah di asrama migran di seluruh pulau tahun lalu menyebabkan puluhan ribu pekerja terinfeksi.

Sementara lebih dari 240 kasus saat ini dirawat di rumah sakit, hanya lima yang dianggap serius dan memerlukan suplementasi oksigen. Menurut data pemerint, hanya satu yang dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif. Tak satu pun dari enam orang yang divaksinasi lengkap.

Ong mengatakan ketika persentase warga tervaksinasi mencapai tingkat yang lebih tinggi, Singapura akan dapat membuka kembali aktivitasnya bahkan dengan seratus atau lebih kasus harian.

"Kami akan tahu bahwa kami dapat tetap aman dan memungkinkan bisnis untuk terus beroperasi dan kehidupan dapat terus berjalan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper