Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Epidemiologi: Harusnya Tambahan Kasus Covid-19 Harian RI 100 Ribu Lebih

Masih ada harapan bagi Indonesia untuk memperbaiki diri, meski belum mampu menurunkan tingkat pertumbuhan kasus, dia melihat PPKM Darurat tidak sepenuhnya gagal.
Ilustrasi wanita alami gejala awal Covid-19/Freepik.com
Ilustrasi wanita alami gejala awal Covid-19/Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan lonjakan kasus Covid-19 selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, bukanlah hal yang mengejutkan.

Sebab, hal itu seiring dengan peningkatan testing oleh pemerintah.

"Sekarang itu (seharusnya) sudah lebih dari 100 ribu kasus. Jadi kalau 100 ribu ditemukan, enggak usah kaget juga. Apalagi hanya 50 ribu. Apalagi test positivity rate kita jauh di atas 10 persen," kata Dicky, Rabu (14/7/2021).

Dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini, seharusnya kapasitas testing minimal adalah 500 ribu per hari.

Hal ini sejalan dengan wacana Kementerian Kesehatan yang menargetkan peningkatan testing hingga di angka 400 ribu.

Kemarin, testing baru mencapai 240 ribu. Dengan jumlah testing hari ini, tercatat ada penambahan kasus sebanyak 54 ribu lebih.

Dicky mengatakan, masih ada harapan bagi Indonesia untuk memperbaiki diri, meski belum mampu menurunkan tingkat pertumbuhan kasus, dia melihat PPKM Darurat tidak sepenuhnya gagal.

"Kalau kita terus konsisten dengan 3T, dengan pembatasannya, selama 2 minggu saja. Tapi harus lebih serius lagi. WFH 100 persen, itu yang akan sangat membantu. Itu yang harus dilakukan," kata Dicky.

Sementara itu, pemerintah melihat ada dua alasan utama yang menyebabkan angka kasus Covid-19 di Indonesia meroket.

Juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, mengatakan yang pertama adalah karena tingkat kepatuhan masyarakat yang masih kurang pada saat awal penerapan PPKM Darurat.

"Sehingga dampaknya terlihat sekarang. Namun tingkat kepatuhan masyarakat semakin membaik saat ini, harapannya kondisi ini akan konsisten bertahan agar dapat menekan penularan Covid-19," kata Jodi.

Alasan kedua, adalah karena adanya perbaikan data. Ketika pemerintah menemukan ada data yang tidak valid di suatu wilayah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kerap memerintahkan adanya perbaikan data.

"Sehingga tidak heran ketika jumlah kasus tersebut meningkat. Dengan perbaikan data ini kita memiliki data yang valid," kata Jodi soal kenaikan kasus Covid-19 selama PPKM Darurat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper