Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah produsen besar generator oksigen yang berbasis di Shenzhen, Provinsi Guangdong Cina Selatan bergegas untuk memproduksi mesin yang sangat dibutuhkan di tengah meningkatnya pesanan akibat penyebaran varian delta Covid-19.
Seorang manajer bermarga Deng mengatakan kepada Global Times bahwa mereka mulai menerima pesanan baru dari Indonesia pada Selasa lalu (13/7/2021), dan total 5.000 mesin oksigen telah dipesan dari Indonesia dan Myanmar.
Perangkat ini sangat dibutuhkan, tetapi Deng mengatakan ada kekurangan bahan baku di hulu rantai pasokan karena lonjakan pesanan dari India, yang membuat sulit untuk memperluas produksi dalam waktu singkat.
Untuk mengejar produksi, perusahaan harus bekerja lembur, dan mengharapkan semua barang akan dikirim dalam waktu dua minggu. Permintaan produk lain seperti tabung reaksi juga meningkat di wilayah tersebut.
Seorang staf pembuat alat kesehatan di Changzhou, Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur - yang juga memiliki pabrik di Indonesia - mengatakan bahwa rebound Covid-19 di Asia Tenggara mendorong peningkatan pesanan.
"Jumlah pesanan tabung kami yang dapat digunakan untuk menampung sampel uji asam nukleat Covid-19 meningkat baru-baru ini," kata orang tersebut.
Baca Juga
Output harian maksimum adalah 300.000 pada titik terburuk pandemi, tetapi kapasitas harian saat ini dibatasi pada 70.000, yang cukup, kata orang itu.
Pemasok Tiongkok telah menjadi mitra yang dapat diandalkan untuk pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi di kawasan ini, dan baik Indonesia maupun Myanmar telah menerima vaksin Tiongkok dan barang-barang terkait Covid-19 lainnya.
Kebutuhan Oksigen
Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk mencari pasokan oksigen darurat dari negara lain termasuk Singapura dan China, akibat kelangkaan yang dialami Indonesia setelah terjadinya eskalasi Covid-19 di dalam negeri.
Menariknya, dua bulan yang lalu Indonesia membantu India, memberikan bantuan ribuan tabung oksigen. Kini, kondisi berbalik, Indonesia harus menerima bantuan tabung oksigen. Sejumlah negara, seperti Singapura dan Australia, memberikan bantuan tabung oksigen, ventilator serta alat-alat kesehatan lainnya.
Senin lalu (12/7/2021), Presiden Joko Widodo telah menyetujui rencana impor 50.000 oksigen konsentrator untuk pasien Covid-19.
"Presiden sudah setuju kita akan impor oksigen konsentrator sehingga kita bisa kurangi penggunaan liquid oksigen sebanyak 50 ribu tabung," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Di hari yang sama, induk perusahaan Shopee, Sea Group, menyerahkan bantuan 1.000 tabung oksigen kepada pemerintah Indonesia. Bantuan ini diserahkan kepada Kementerian Kesehatan dan diterima Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
"Secara pribadi dan atas nama Indonesia saya mengucapkan terima kasih. Apa yang dilakukan ini tidak hanya menyelamatkan nyawa tapi juga bentuk penghargaan bagi kemanusiaan," kata Menkes.