Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Australia akan mengirimkan 2,5 juta vaksin AstraZeneca dan alat kesehatan untuk membantu penanganan lonjakan kasus infeksi virus Corona (Covid-19) di Indonesia.
Seperti diketahui, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terus menembus rekor tertinggi sejak penetapan pandemi pada Maret 2020 lalu. Hari ini, misalnya, jumlah kasus positif tembus di atas 34.000 orang, sedangkan kasus kematian untuk pertama kalinya menembus angka 1.000.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Marise Payne mengaku telah berkomunikasi dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi terkait rencana pengiriman bantuan kesehatan tersebut.
Adapun bantuan yang akan diberikan antara lain U$12 juta peralatan medis terkait oksigen, 1000 ventilator, hingga 700 konsentrator oksigen, lebih dari 170 tabung oksigen dan berbagai bahan habis pakai dan suplai medis lainnya.
Selain itu, pemerintah Australia juga akan mengirim lebih dari 40.000 alat antigen dan 2,5 juta dosis vaksin AstraZeneca pada tahun 2021.
“Dukungan Australia akan memperluas kapasitas tes cepat, mempertahankan layanan kesehatan yang ada, dan membantu fasilitas medis darurat saat Indonesia merespons jumlah kasus yang terus meningkat,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (7/7/2021).
Baca Juga
Adapun, Marise mengatakan bahwa Perdana Menteri Morrison pada KTT G7 telah berkomitmen menyediakan setidaknya 20 juta vaksin Covid-19 untuk kawasan Indo-Pasifik. Rencananya pada pertengahan 2022, 2,5 juta dari dosis vaksin ini akan dibagikan kepada Indonesia.
Marise menambahkan bahwa sejak awal pandemi, pemerintah negeri kanguru itu telah memberikan pinjaman US$1,5 miliar untuk penanganan Covid-19, dan menyediakan 100 ventilator non-invasif serta peralatan medis dan laboratorium lainnya.
Australia juga menyediakan $101,9 juta untuk mendukung peluncuran vaksin nasional Indonesia. “Ini termasuk pendanaan untuk pengadaan vaksin melalui UNICEF ($77,1 juta), serta dukungan pengiriman melalui Bank Dunia, UNICEF dan WHO, dan Kemitraan Keamanan Kesehatan Australia-Indonesia,” katanya.