Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

14.000 Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia

Kedatangan 14.000 dosis tersebut dalam bentuk bahan baku alias bulk yang nantinya akan diolah menjadi vaksin jadi.
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 14.000 bahan baku vaksin Sinovac dari China. Vaksin tiba melalui bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Rabu (30/6/2021).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kedatangan 14.000 dosis tersebut dalam bentuk bahan baku alias bulk. Nantinya dosis tersebut akan diolah menjadi vaksin jadi.

"Total bahan baku Sinovac 105 juta dosis. Artinya perlu proses sekitar 1 bulan di Biofarma untuk menjadi vaksin jadi yang siap dipakai," katanya melalui kanal Youtube Setpres, Rabu (30/6/2021).

Lebih lanjut 105 juta dosis bahan baku vaksin ini akan diolah menjadi 85 juta dosis vaksin jadi. Proses olah menjadi vaksin siap pakai memakan waktu hingga 1 bulan ke depan.

"Jadi di awal Agustus akan ada 85 juta vaksin Sinovac yang sudah siap kita gunakan," ujarnya.

Dia menuturkan penambahan jumlah vaksin ini menggambarkan bahwa dosis vaksin yang masuk ke Indonesia semakin banyak. Pemerintah menargetkan 181 juta orang dapat menerima vaksin pada akhir tahun.

Selain itu donasi vaksin gratis dari Covac Gavi juga akan masuk ke Indonesia pada Agustus mendatangi vaksin yang bakal tiba di Tanah Air sepanjang semester kedua adalah Pfizer dan AstraZeneca.

"Sehingga semester kedua ini akan menjadi semakin banyak dan kita akan mempercepat vaksinasi di Indonesia agar akhir tahun 181,5 juta rakyat sudah divaksin paling tidak 1 kali," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper