Bisnis.com, JAKARTA - Menteri pada Kantor Perdana Menteri Malaysia Urusan Agama Zulkifli Mohamad al-Bakri menyatakan pihaknya masih menunggu jawaban dari pemerintah Saudi Arabia terkait pemberangkatan calon jemaah haji Malaysia ke Tanah Suci.
"Yang pertama menjadi adab kita sebagai sebuah negara termasuk dengan Arab Saudi. Kita akan menunggu jawaban resmi dari mereka yang diantar surat kepada kita. Itu praktik biasa yang dilakukan setiap tahun," ujar Zulkifli dalam acara bincang-bincang "Takut Allah atau Takut Covid-19" di TV1 Malaysia, Jumat (4/6/2021).
Zulkifli mengatakan banyak pengumuman muncul namun masih berasal dari media massa sehingga pihaknya menunggu jawaban secara resmi.
"Surat ke Tabung Haji (Lembaga Pengelola Haji Malaysia) masih kita tunggu dan pemerintah Malaysia juga masih menunggu," ujarnya.
Mantan Mufti Wilayah Persekutuan ini mengatakan dirinya melakukan pertemuan hampir setiap minggu terkait dengan persoalan haji.
"Cuma lawatan saya ke Arab Saudi pada musim haji saya boleh sampaikan kalaupun ada haji pada musim pandemi ini jumlahnya akan dikurangi termasuk untuk negara-negara lain," tuturnya.
Terkait kewajiban vaksin bagi jamaah calon haji, dia mengatakan Tabung Haji sudah memvaksinasi lebih dari 4.000 orang anggota jemaah melalui Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).
"Ini menjadi stand by manakala ada informasi pemberangkatan haji mereka sudah siap siaga," katanya.
Dzulkifli mengatakan sejauh ini vaksin yang diterima Arab Saudi adalah Pfizer dan AstraZeneca. Dia mengatakan vaksin-vaksin lainnya akan diperbolehkan untuk digunakan sepanjang sudah diluluskan oleh WHO.
Kemudian, ujar dia, pemberangkatan haji harus mengikuti aturan dasar dan protokol kesehatan yang sebenarnya.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama mengumumkan tidak akan memberangkatkan jemaah haji Indonesia 1442 H/2021 M. Hal itu disampaikan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers, Kamis (3/6).
Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19 dan kemunculan varian baru yang tersebar di berbagai negara, kesehatan dan keselamatan jiwa jemaah harus dikedepankan.
“Karena masih pandemi dan demi keselamatan jemaah, pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jemaah haji Indonesia,” kata Menag.
Menag juga mengungkapkan bahwa Arab Saudi sampai hari ini belum juga mengundang Pemerintah Indonesia untuk membahas dan menandatangani nota kesepahaman tentang persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 H/2021 M.