Bisnis.com, JAKARTA--Jumlah kematian terkait Covid-19 di India telah melampaui angka 300.000 karena negara itu terus bergulat dengan pandemi yang tak kunjung selesai.
Para ahli memperingatkan bahwa jumlah kematian sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi karena banyak kematian tidak tercatat secara resmi. Bahkan ada spekulasi yang menyebutkan bahwa angka kematian akibat wabah mematikan itu sudah melampaui satu juta jiwa.
Hingga saat ini India telah mencatat 26 juta kasus atau nomor dua setelah AS. Akan tetapi India sekarang menjadi pusat pandemi global.
Negara ini juga tercatat sebagai negara yang ketiga di dunia yang mencatat lebih dari 300.000 kematian di bawah AS dan Brasil. Selain itu, hanya butuh waktu kurang dari sebulan untuk mencatat 100.000 kematian terakhirnya.
Gelombang kedua yang mematikan dalam beberapa minggu terakhir telah membuat sistem perawatan kesehatan negara itu kewalahan. Rumah sakit berjuang untuk mengatasi antrean masuknya pasien, sedangkan jumlah obat-obatan kritis dan kehabisan oksigen.
Selama beberapa hari terakhir, kekhawatiran atas meningkatnya jumlah infeksi jamur mematikan yang terkait dengan pengobatan Covid telah menambah krisis secara keseluruhan.
Baca Juga
Di beberapa tempat, bahkan krematorium telah kehabisan ruang dan terpaksa diperluas ke tempat sementara di taman umum seperti dikutip BBC.com, Senin (24/5).
Data kematian di India buruk dan kematian di rumah sering kali tidak terdaftar, terutama di daerah pedesaan.
Ada laporan jurnalis menghitung jenazah di kamar mayat sendiri, untuk mencoba mendapatkan jumlah yang lebih akurat. Beberapa model berspekulasi bahwa sekitar satu juta orang mungkin benar-benar meninggal.
Upaya vaksinasi juga hampir tidak membuat kemajuan yang cukup untuk meredakan krisis saat ini.