Bisnis.com, JAKARTA – Sekitar 69 juta warga Vietnam memberikan suara pada Minggu (23/5/2021) untuk kandidat nasional dan lokal selama pemilihan kedua kali dalam 10 tahun terakhir saat pemerintah memerangi gelombang virus baru corona.
Dengan negara yang lambat dalam memvaksinasi penduduknya, para pejabat menerapkan langkah-langkah jarak sosial yang ketat di tempat pemungutan suara di seluruh negeri untuk mengurangi risiko kesehatan.
Pemerintah mengharapkan warga yang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan Majelis Nasional dan Dewan Rakyat setempat.
Hasil pemilihan Majelis Nasional yang akan diumumkan dalam 20 hari tidak akan mengubah kebijakan utama pemerintah.
Arah untuk segala hal mulai dari ekonomi hingga urusan luar negeri telah ditetapkan oleh anggota partai tingkat tinggi. Pemungutan suara itu mengikuti pemilihan pemimpin puncak baru bulan lalu, termasuk perdana menteri dan presiden, oleh Majelis Nasional.
"Pemilu itu memberi cap resmi pada segala sesuatu yang telah dinegosiasikan dan diselesaikan di dalam partai," kata Alexander Vuving, pakar Asia Tenggara di Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center for Security Studies di Hawaii, dilansir Bloomberg, Minggu (23/5/2021).
Lebih dari 1 juta orang di Vietnam telah menerima dosis vaksin, dengan hanya 28.961 menerima dua suntikan, menurut publikasi Menteri Kesehatan Suc Khoe Doi Song.
Vietnam sedang berjuang melawan lonjakan kasus domestik, dengan 2.066 kasus virus lokal baru sejak 27 April, termasuk 31 dalam 12 jam terakhir. Wabah ini berpusat di provinsi utara Bac Giang dan Bac Ninh. Pejabat Bac Giang telah menutup sementara kawasan industri tempat pemasok Apple Inc. dan Samsung Electronics Co. berada itu.
Di tempat pemungutan suara, pemilih diharuskan memakai masker, mengisi formulir pernyataan kesehatan dan mempraktikkan jarak sosial.
Pihak berwenang membatasi jumlah orang yang diizinkan berada di fasilitas pada satu waktu untuk mencegah pertemuan besar. Pejabat militer waspada untuk memastikan ketertiban sosial dan politik dipertahankan selama pemilihan, kata pemerintah.
Baca Juga : Kasus Covid-19 di Vietnam Cetak Rekor Lagi |
---|
Sebanyak 866 kandidat yang disaring sebelumnya oleh Front Tanah Air, organisasi yang dipimpin partai, bersaing untuk mendapatkan 500 kursi parlemen. Kebanyakan kandidat dicalonkan oleh organisasi partai atau lembaga pemerintah, seperti militer.
Sementara 76 orang mencalonkan diri untuk menjadi anggota parlemen, hanya sembilan yang lolos melalui proses penyaringan.
Daftar calon independen, terendah sejak 1997, termasuk kandidat gay pertama di negara itu, Luong The Huy, kepala organisasi nonpemerintah Hanoi. Sebanyak 11 kandidat independen mencalonkan diri pada 2016, dua di antaranya terpilih.