Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengenang Toriq Hadad di Mata Goenawan Mohamad dan Arif Zulkifli

Goenawan Mohamad mengenang sosok Toriq sebagai orang yang patuh pada aturan. Selain itu, Toriq dikenal sebagai orang yang sangat disiplin.
Toriq Hadad, Direktur Utama Tempo./Istimewa
Toriq Hadad, Direktur Utama Tempo./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kepergian Toriq Hadad, Direktur Utama Tempo, menyisakan sejumlah kenangan dari rekan sejawat hingga para jurnalis di bawahnya semasa di Tempo.

Toriq Hadad meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, pada Sabtu (8/5/2021) subuh. Dia menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 5.15 WIB.

Toriq merupakan wartawan serius Tempo. Dia telah bergabung dengan media tersebut sejak 1984, sempat menjadi Kepala biro di Jawa Timur dan Jakarta, memimpin Koran Tempo sebagai Pemred hingga didapuk sebagai Direktur Utama Tempo sejak 2017.

Mantan Jurnalis Tempo, Goenawan Mohamad mengenang sosok Toriq sebagai orang yang patuh pada aturan. Selain itu, Toriq dikenal sebagai orang yang sangat disiplin.

"Toriq, saya tidak pernah melihat mendengar dia mengeluh," katanya saat mengisi acara 'Mengenag Toriq Hadad: Dia yang tak Melampaui Batas' melalui virtual, Jumat (14/5/2021).

Kata Goenawan Mohamad, tidak pernah ada percakapan pafa pimpinan Tempo mengeluhkan kinerja sosok itu. Dia juga menjadi bagian dalam sejarah pembredelan Tempo pada masa Soeharto.

Setidaknya, Toriq sempat dua kali mengalami krisis saat menangani Tempo. Pertama, Toriq Hadad sempat dihadapkan dengan konflik di media tersebut. Dia kemudian ikut melakukan perbaikan untuk meredakan konflik di masa lalu.

Kedua, Toriq turut menjadi salah satu wartawan Tempo yang ikut merasakan pembredelan. Bersama almarhum Yusril Djalinus dan sejumlah wartawan, Toriq Hadad mendirikan situs berita online pertama di Indonesia yaitu Tempo Interaktif, yang kini menjadi Tempo.co pada 1995.

Langkah mendirikan portal berita daring ini merupakan buntut pembredelan Tempo oleh rezim Soeharto.

Kepala Pemberitaan Tempo Media Arif Zulkifli mengenang saat-saat awal bergabung dengan Tempo usai pembredelan. Dia sempat bertanya kepada Toriq soal tugas yang akan diemban.

"[Jawab Toriq] Ya kamu wartawan. [Saya tanya lagi] jabatannya apa. Trus dijawab, kamu ini reporter plus," kenang pria yang akrab disapa Azul tersebut.

Menurutnya, ilustrasi itu menggambarkan sosok Toriq yang terbuka meski kepada wartawan yang bergabung setelah masa pembredelan. Selain itu, kejadian itu juga menunjukan bahwa Tempo sejak dulu telah memiliki standar tersendiri.

"Toriq adalah orang yang menahan diri. Ketika saya menjadi pemred dia nyaris tidak pernah masuk mengintervensi dalam pengertian masuk ke redaksi sebelum tulisan itu muncul, dia akan muncul setelahnya," katanya.

Toriq juga kerap mengingatkan agar tulisan Tempo tetap proper terlebih saat membahas tentang isu sensitif. Baginya, Toriq merupakan sosok yang setia.

Dirut Tempo itu dinilai ingin terus mengembangkan Tempo. Sosok itu dikenal cukup fleksibel terhadap gagasan yang bahkan sulit dipahami pada generasi seusianya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper