Bisnis.com, JAKARTA - Penonaktifan penyidik senior KPK Novel Baswedan dan 74 pegawai lainnya membuat berang ekonom Faisal Basri.
Hal itu dia ungkapkan lewat akun twitter-nya @FaisalBasri pada Selasa (11/5/2021) malam. "Rezim ini secara moral sudah bangrut. Amanat reformasi kandas. Hanya ada satu kata: LAWAN," cuit Faisal Basri lewat akunnya.
Faisal menyebut, jika rakyat diam saja melihat hal ini, maka rezim akan makin semena-mena. Dia pun mengajak publik untuk melawan korupsi dengan menggembosi oligarki.
Caranya, lanjut Faisal, dengan tidak membeli saham perusahaan yang dikuasai oligarki dan sarat akan praktik korupsi. "Jangan beli saham perusahaan yang dikuasai oligarki dan sarat dengan praktik KKN. Kalau masih punya saham mereka: jual segera," cuit Faisal.
Kedua, Faisal juga mengajak rakyat untuk melakukan terhadap boikot bank-bank BUMN maupun non-BUMN yang masih dan akan terus membiayai perusahaan para oligarki.
"Terutama perusahaan tambang batu bara yang sangat tidak ramah lingkungan. Saya akan mulai dari diri saya sendiri dengan menarik seluruh uang yang ada di bank-bank itu," ucapnya.
Baca Juga
Dia pun mengaku sudah mulai menarik mulai menarik seluruh saldo yang bisa ditarik di satu bank BUMN. "Saya sudah mulai menarik seluruh saldo yang bisa ditarik di satu bank BUMN. Dua bank BUMN lagi menyusul," katanya.
Menurut Faisal langkah tersebut mungkin akan membuat hidup lebih susah. Namun, kata dia, tak ada perjuangan tanpa pengorbanan.
"Perlawanan harus kita gencarkan sampai Presiden melakukan tindakan luar biasa menyelamatkan KPK," kata Faisal.