Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan terus berdiskusi dengan Kementerian Luar Negeri terkait rencana wacana pembukaan Travel Corridor Arrangement (TCA) Batam dan Bintan dengan Singapura.
"Kami terus melakukan koordinasi, dan pada saat ini di Riau kasus Covid-19 di Batam memang belum ada di zona hijau. Namun, di Bintan per hari ini sudah zona hijau. Kami akan melakukan langkah-langkah agar TCA bisa segera terealisasi," kata Sandi dalam konferensi pers Senin (10/5/2021).
Semula, Pemprov Kepulauan Riau menargetkan TCA tersebut bisa segera disepakati pada 21 April 2021, tetapi target itu mundur karena pandemi belum benar-benar bisa dikendalikan.
Sandi mengatakan saat ini Kemenparekraf belum bisa memastikan kapan TCA tersebut terealisasi. Dia juga menggarisbawahi bahwa pemerintah juga harus menyepakati beberapa hal dengan Singapura.
"Realita mengharuskan kami untuk menerliti dan mengkaji beberapa aspek, terutama terkait kesiapan penanganan Covid-19 dalam negeri dan kesiapan mitra travel corridor arrangement kami, dalam hal ini Singapura," imbuhnya.
Meski demikian, dia menggaransi pemerintah akan mengupayakan TCA disepakati secepat mungkin jika kondisi persebaran virus Covid-19 di Batam sudah memasuki zona hijau.
"Agustus adalah masukan dari pihak-pihak yang sedang menyiapkan di lapangan. Tetapi intinya, bagi kami, semua harus berdasarkan data. Jadi mau itu Juni, Juli, Agustus atau September harus berdasarkan data. Dan jika Batam dan Bintan sudah menyatakan siap, kami [pemerintah pusat] juga harus lihat lagi dulu, benar tidak mereka sudah siap," tandasnya.
Indonesia sebelumnya menetapkan 3 daerah yang akan menjadi pilot project TCA, yakni Bali, Batam, dan Bintan. Wilayah Batam dan Bintan semula dijadwalkan akan kembali dibuka bagi wisatawan mancanegara untuk keperluan berlibur pada 21 April 2021, tetapi akhirnya tertunda.
Berbeda dengan Bintan dan Batam, pembukaan Bali direncanakan berlangsung pada pertengahan Juni atau Juli mendatang.