Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Gotong Royong Dimulai Akhir Mei, Segini Harganya!

Pemerintah telah mendatangkan 500.000 dosis vaksin gotong royong dari kebutuhan 7,5 juta dosis.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan saat acara peluncuran progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan saat acara peluncuran progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan harga vaksin Gotong Royong mencapai Rp500.000 yang merupakan akumulasi harga per dosis dan biaya suntik. Untuk penyuntikan dua dosis, maka dibutuhkan biaya Rp1 juta per orang.

Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa 500.000 dosis vaksin gotong royong telah tersedia dari kebutuhan 7,5 juta dosis. Jumlah ini didapat hasil kesepakatan kontrak dengan Sinopharm.

Vaksin gotong royong memang merupakan inisiatif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk ketersediaan vaksin bagi kalangan swasta. Vaksin ini berbeda dengan milik pemerintah karena harus dibeli oleh swasta.

"Harga sudah diterapkan harga vaksin Rp375.000 per dosis dan penyuntikannya Rp125.000, sehingga totalnya Rp500.000," kata Airlangga dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Senin (10/5/2021).

Dia menyebutkan bahwa vaksin lain yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong ini adalah CanSino asal China. Menko menyebutkan bahwa telah disiapkan sedikitnya 5 juta dosis untuk keperluan tersebut.

"Ini diharapkan sudah bisa dilaksanakan nanti di akhir Mei ini," ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah melaporkan perkembangan vaksinasi Covid-19 dari pemerintah telah menyentuh 29,9 juta dosis. Selain itu, kapasitas vaksinasi juga telah sempat mencapai 500.000 dosis per hari meski kemudian kembali turun.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat menyebutkan bahwa pemerintah mengatur penyaluran vaksin Covid-19 agar tidak mengalami kekosongan. Kondisi itu dilakukan setelah adanya isu embargo dari produsen vaksin di sejumlah negara.

Sepanjang Mei 2021, pemerintah mengaku akan menggeber kembali vaksinasi setelah kedatangan vaksin AstraZeneca dari kerja sama Gavi serta masuknya kembali vaksin Sinovac dari China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper