Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Mau Seperti India, Pakistan Libatkan Tentara Terapkan Lockdown Ketat

Pakistan tak memiliki pilihan selain melakukan pengetatan pembatasan masyarakat demi mencegah negeri itu masuk ke jurang wabah Covid yang parah.
Ilustrasi - Tentara Pakistan berbincang di dekat bendera negeri itu/Reuters-Akhtar Soomro
Ilustrasi - Tentara Pakistan berbincang di dekat bendera negeri itu/Reuters-Akhtar Soomro

Bisnis.com, JAKARTA — Negara tetangga India, Pakistan, memberlakukan kebijakan penguncian atau lockdown secara ketat.

Kebijakan lockdown ketat dipilih Pakistan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 selama liburan Idulfitri.

Tindakan itu berdampak kuat pada kunjungan wisata dan kegiatan bisnis di Pakistan, Namun, hal itu harus dilakukan demi menghadapi gelombang ketiga infeksi Corona setelah India mengalami krisis Covid-19 yang parah.

Pengunciaan yang dimulai kemarin itu merupakan pembatasan paling parah sejak lockdown diberlakukan pada April tahun lalu.

“Mulai hari ini semua bisnis di seluruh negeri akan ditutup. Orang tidak akan diizinkan pergi ke pasar untuk berbelanja saat Idulfitri,” ujar wartawan Al Jazeera, Kamal Hyder seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (9/5/2021).

Hyder mengatakan pemerintah Pakistan khawatir mereka tidak akan dapat mengatasi wabah karena kemungkinan kurangnya ventilator dan oksigen jika "situasinya seperti yang dihadapi India".

Asad Umar, menteri perencanaan yang bertanggung jawab memimpin satuan tugas pandemi Pakistan, mengatakan negara itu menghadapi "situasi berbahaya".

“Langkah ini harus diambil karena situasi yang sangat berbahaya dengan penyebaran mutasi virus yang mematikan,” kata Umar di Twitter.

Dia menambahkan bahwa seluruh elemen negara tersebut perlu “bersatu”.

Pada liburan Idulfitri, yang datang di akhir bulan suci Ramadan, masyarakat biasanya bergerak ke seluruh negeri dan tempat-tempat wisata ramai dikunjungi.

Tahun lalu, negara itu mengalami lonjakan kasus pada minggu-minggu setelah perayaan tersebut.

Bisnis, hotel dan restoran, serta pasar dan taman akan ditutup, sementara transportasi umum antarprovinsi dan dalam kota telah dihentikan. Pihak militer telah dimobilisasi untuk memantau pembatasan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Aljazeera.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper