Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Tito: Kunci Pemulihan Ekonomi Tergantung Penanganan Covid

Tito Karnavian mengingatkan kepala daerah agar memperhatikan empat hal ini pada setiap pagi hari untuk mengelola kasus Covid-19.
Mendagri Tito Karnavian./Antararn
Mendagri Tito Karnavian./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan kunci pemulihan ekonomi daerah pada 2022 tergantung pada pengendalian kasus Covid-19 pada tahun ini.

Hal tersebut disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbang) 2021 pada Selasa (4/5/2021).

“Khusus untuk daerah, tahun 2022, dengan segala skenario oleh Bappenas dan Menteri Keuangan, kami tetap optimis, ekonomi bisa pulih dan terjadi reformasi struktural dan percepatan pembangunan,” ungkapnya.

Untuk itu, dia mengingatkan kepada kepala daerah agar memperhatikan empat hal ini pada setiap pagi hari untuk mengelola kasus Covid-19.

Pertama, kurva kasus aktif. “Kurva harus landai, kalau bisa turun, tetapi jangan naik, kalau naik harus bergerak melakukan pengetatan,” tegasnya.

Kedua, tingkat kesembuhan harus naik terus. Saat ini tingkat kesembuhan nasional sudah mencapai 91,3 persen.

“Daerah upayakan di atas nasional. Seperti Sulawesi Selatan sudah 97 persen, tetapi masih ada daerah yang 87 persen,” katanya.

Ketiga, menekan angka kematian. Saat ini tingkat kematian nasional mencapai 2,7 persen. Beberapa daerah sudah menunjukkan tingkat kematian yang terkendali seperti Sulawesi Selatan 1,7 persen dan DKI Jakarta 1,6 persen.

Namun, beberapa daerah seperti Sumatera Utara dan Sumatera Selatan masih cukup tinggi yakni 4,7 dan 4,8 persen. Untuk itu, dia memerintahkan adanya perbaikan dari sisi pengobatan dan percepatan testing.

Keempat, ketersediaan tempat tidur (BOR). Sekarang BOR rata-rata mencapai 30 persen. Setiap rumah sakit harus bisa mengendalikan jumlah keterisian pasien tidak lebih dari 50 persen.

“Ada enam daerah di atas 50 persen. Bahkan ada yang hampir 70 persen. Ini lampu merah untuk daerah-daerah itu. Kalau kita belum bisa mengendalikan ini, maka akan sulit ekonomi untuk kita longgarkan, nanti akan terjadi ledakan seperti India.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper