Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tinjau Korban Gempa Malang, Jokowi Janjikan Bantuan Perbaikan Rumah

Pemerintah akan memberikan bantuan mulai dari Rp10 juta hingga Rp50 juta untuk perbaikan rumah kepada korban yang terdampak gempa di Malang, Jatim.
Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Negara, Rabu (6/1/2021) - Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Negara, Rabu (6/1/2021) - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan bagi para korban terdampak gempa di Malang, Jawa Timur.

Dia menyebutkan ada 1.716 rumah di Desa Majangtengah terdampak gempa baik yang mengalami rusak berat hingga rusak ringan.

“Semuanya nanti akan di bantu dari pemerintah yang berat akan dibantu Rp50 juta yang sedang dibantu Rp25 juta dan yang ringan dibantu Rp10 juta,” ujarnya kepada awak media, Kamis (29/4/2021).

Lebih lanjut, Kepala Negara juga berharap rekonstruksi fasilitas umum yang juga terdampak seperi musala dan fasilitas lainnya juga segera dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Adapun, selain melihat langsung kondisi masyarakat terdampak gempa, kunjungan Presiden Jokowi ke Malang adalah untuk meninjau langsung panen raya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat jumlah rumah yang rusak akibat gempa bumi yang berpusat di Kepanjen, Malang, 10 April lalu mencapai 14.988 unit.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim Yanuar Rachmadi mengatakan BPBD bersama pemkab/pemkot telah melakukan update data real terkait kerusakan rumah akibat gempa beberapa waktu lalu. Jumlah tersebut akan diajukan untuk mendapat bantuan perbaikan atau rekonstruksi.

“Alhamdullilah ada laporan dan disepakati tim BPBD dan PU. Datanya ini yang dipakai untuk laporkan ke Pemprov dan ke Jakarta [pemerintah pusat],” ujarnya, Senin (26/4/2021).

Pendataan rumah rusak akibat bencana dilakukan dengan spesifik di bawah pengawasan BNPB dan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Hal itu dilakukan guna memastikan kategori kerusakan rumah dan biaya yang dibutuhkan.

Berdasarkan data final, dari total 14.988 unit yang rusak, sebanyak 2.580 rumah rusak berat, 5.228 rusak sedang, dan 7.180 rusak ringan. Belasan ribu unit rumah rusak tersebut tersebar di sejumlah daerah.

“Untuk yang sudah kita ajukan itu ada di Lumajang sebanyak 3.346 unit, Malang 10.528 unit, Blitar 860 unit, Tulungagung 94 unit, Trenggalek 149 unit dan Jember 57 unit,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper