Bisnis.com, JAKARTA - Eskalasi kekerasan melalui aksi penembakan oleh kelompok kekerasan bersenjatan di Papua terjadi dalam dua pekan terakhir. Namun, aparat keamanan disebut masih belum juga bisa mengurai dan menemukan pelakunya.
Kemarin daftar korban aksi KKB itu bertambah dengan meninggalnya Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya yang merupakan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua hari Minggu (25/4/2021) sekitar pukul 15.30 WIT di Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Cristian Warinussy menjelaskan peristiwa meninggalnya Kabinda Papua ini menambah daftar para korban yang diduga tewas akibat ulah kelompok yang disebut sebagai KKB di sekitar wilayah Kabupaten Puncak, Papua.
Dia merunut tindakan kriminal bersenjata di wilayah itu sebelumnya, telah menimbulkan korban, di antaranya Octovianus Rayo (41) dan Yonatan Rande (20), diduga ditembak mati oleh KKB berturut-turut pada tanggal 8 dan 9 April 2021.
Disusul, penembakan terhadap tukang ojek bernama Udin (41) di Kampung Erogama, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, serta penembakan terhadap pelajar bernama Ali Mom (16) di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pula.
"JDP melihat bahwa hingga hari ini sudah dua minggu berjalan, eskalasi kekerasan berbentuk tindakan penembakan oleh kelompok yang dijuluki KKB oleh aparat keamanan belum juga dapat diurai dan ditemukan siapa sesungguhnya pelaku dari rentetan peristiwa penembakan yang terus berulang, dengan sasaran warga sipil hingga prajurit TNI di wilayah Beoga dan Ilaga, Kabupaten Puncak tersebut," kata Yan dalam siaran persnya, Minggu malam.
Baca Juga
Dia pun menyatakan turut berbelasungkawa atas gugurnya putra terbaik bangsa, almarhum Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya.
"Sesuai informasi yang kami terima dari relawan JDP di Papua, almarhum diduga telah wafat seketika akibat tembakan yang dikabarkan berasal dari Kelompok Kriminal Bersenjata [KKB]," kata dia.