Bisnis.com, JAKARTA - Mudik ke kampung halaman disebutkan akan membahayakan keluarga, terutama yang masuk kelompok lansia.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Dia pun menyarankan agar masyarakat sebaiknya menunda mudik pada Hari Raya Idulfitri Tahun ini.
Apalagi tradisi ini umumnya dipenuhi interaksi fisik, seperti berjabat tangan yang berpotensi menjadi titik awal penularan Covid-19.
"Penting untuk diingat, lansia merupakan populasi yang mendominasi kematian akibat Covid-19 dengan persentase 48,3 persen," kata Wiku dalam keterangan pers dikutip Jumat (23/4/2024).
Wiku pun mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan jaringan teknologi untuk bersilaturahmi virtual dengan keluarga di kampung halaman.
Hal itu dilakukan sebagai upaya pengendalian laju penularan Covid-19. Pemerintah juga meminta masyarakat untuk mengurungkan niatnya menjalankan kegiatan mudik, untuk melindungi diri dan keluarga di kampung halaman dari Covid-19.
Lebih lanjut, para penyedia operator telekomunikasi di Indonesia pun diminta untuk menjamin layanan komunikasi yang berkualitas.
"Sehingga masyarakat yang ingin bersilaturahmi secara virtual, dapat melakukankannya dengan baik," ujarnya.
Wiku mengingatkan bagi masyarakat yang sudah memiliki hasil tes negatif, tidak berarti sepenuhnya bebas dari Covid-19.
Pasalnya, peluang tertular di perjalanan ke kampung halaman masih terbuka lebar. "Dan apabila hal ini terjadi kita sudah membahayakan keluarga kita di kampung," imbuh Wiku.
Wiku meminta masyarakat untuk bertindak secara bijak menyikapi pandemi karena silaturahmi dengan keluarga di kampung halaman tidak harus berbondong-bondong bepergian ke kampung halaman.
"Masyarakat dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi dewasa ini untuk bersilaturahmi dengan keluarga dari jauh," ungkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun