Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan para pejabat partai lainnya menerima kunjungan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dan jajaran di kantor DPP Partai Demokrat, di Jakarta, Kamis (22/4/2021).
Ketum Demokrat AHY menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut terdapat tiga substansi utama yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
“Yang pertama adalah terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini, yang kita tahu, walaupun semakin banyak yang telah divaksin, angkanya sudah lebih dari 12 juta orang, tetapi jika dihitung atau dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, kita masih harus bekerja keras. Sehingga kita berharap vaksinasi bisa dilakukan secara makin efektif, dan tentunya lebih membangun kesiapan masyarakat kita dalam menghadapi Covid-19,” kata AHY dikutip dari laman Partai Demokrat, Jumat (23/4/2021).
Lalu, substansi kedua yang dibahas adalah tekanan atau resesi ekonomi yang menjadi dampak utama dari pandemi yang juga harus disikapi secara bersama-sama.
Menurutnya, banyak diantara masyarakat yang kehilangan pekerjaan, penghasilan, dan akhirnya menambah jumlah kemiskinan dan ketimpangan di negeri ini akibat terdampak pagebluk.
“Kita sepakat bahwa dua isu utama tersebut harus menjadi perhatian, terutama dari PKS maupun Partai Demokrat. Dengan demikian, kami juga sepakat bahwa dalam segala diskusi berikutnya, kita bisa mengembangkan solusi-solusi terbaik,” ujar AHY.
Pembahasan terakhir adalah mengenai masa depan demokrasi di Indonesia yang penuh dengan tantangan.
Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini berharap kondisi di masa pandemi Covid-19 ini tidak kemudian serta-merta menutup ruang demokrasi yang sehat, tetapi justru demokrasi bisa ditegakkan karena menjadi pilar utama bagi keberlangsungan dan masa depan bangsa.
Sementara Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengucapkan terima kasih atas penerimaan yang sangat hangat dan menyampaikan sejumlah poin penting yang harus disikapi dengan bijak bersama-sama.
“Saya perlu menambahkan, tadi dalam diskusi, yaitu terkait dengan perlunya juga penegakkan hukum, sehingga betul-betul hukum ini berpihak pada kebenaran dan keadilan, bukan berpihak kepada kekuasaan. Sehingga siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum, itu tentu harus mendapatkan perlakuan yang adil, sehingga masyarakat akan melihat bahwa dalam proses penegakkan hukum adil,” ungkapnya.
Dia juga sangat mengutuk keras terjadinya berbagai aksi radikalisme, terorisme, separatisme, dan sebagainya yang menodai kerukunan antarumat beragama.