Bisnis.com, JAKARTA - Militer China diduga telah menginstruksikan kelompok peretas untuk melakukan serangan dunia maya di hampir 200 lembaga dan perusahaan penelitian Jepang.
Dilansir Bloomberg, Selasa (20/4/2021), mengutip sumber dalam investigasi kepolisian, para penyidik menemukan seorang anggota Partai Komunis China membuat kontrak dengan nama palsu untuk server sewa di Jepang yang digunakan dalam serangan terhadap badan antariksa Jepang JAXA pada 2016.
Penyidik yakin serangan dunia maya itu dilakukan oleh kelompok yang dikenal sebagai Tick di bawah instruksi Tentara Pembebasan Rakyat. Dua orang yang terlibat dengan kontrak untuk server telah meninggalkan Jepang.
Tuduhan yang dilaporkan, yang terbaru dari serangkaian insiden serupa, muncul di tengah hubungan yang semakin sulit antara Jepang dan mitra dagang terbesarnya.
Topik hubungan dengan China mendominasi agenda pada pertemuan puncak Perdana Menteri Yoshihide Suga dengan Presiden AS Joe Biden di Washington minggu lalu.
Pemerintah Jepang belum memberikan komentar publik atas laporan tersebut dan akan ada konferensi pers yang mungkin membahas masalah tersebut.
Baca Juga
Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Seorang juru bicara JAXA mengonfirmasi bahwa itu adalah subjek dari akses tidak sah yang tampaknya merupakan serangan dunia maya, tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Jepang telah berusaha untuk memperkuat pertahanan sibernya dalam beberapa bulan terakhir.