Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Myanmar untuk Inggris Kyaw Zwir Minn diusir dari kantornya oleh deputinya sendiri dengan mengatasnamakan junta militer yang telah mengkudeta pemerintahan sipil.
Sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021, tentara Myanmar telah melancarkan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi. Mereka dituduh melakukan ratusan eksekusi di luar hukum serta penyiksaan dan penahanan ilegal.
Kyaw Zwar Minn telah memutuskan hubungan dengan junta yang berkuasa dalam beberapa pekan terakhir dan menyerukan pembebasan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi yang masih ditahan. Dia mengaku telah diusir saat berada di luar kedutaan di pusat kota London.
"Ini semacam kudeta, di tengah London ... Anda dapat melihat bahwa mereka menempati gedung saya," katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Kamis (8/4/2021).
Dia menambahkan bahwa dia sedang berbicara dengan Kementerian Luar Negeri Inggris tentang nasibnya. Empat sumber diplomatik yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa Wakil Duta Besar Chit Win telah mengambil alih tugasnya dan atase militer telah mengunci ruang kerja duta besar itu.
Polisi metropolitan Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan, “kami mengetahui adanya protes di luar kedutaan Myanmar di Mayfair, London. Petugas ketertiban umum hadir. Namun kami tidak melakukan penangkapan."
Baca Juga
Bulan lalu, Kyaw Zwar Minn telah menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint. Tindakan berani itu mendapat pujian dari Menlu Inggris Dominic Raab.
Inggris telah menjatuhkan sanksi kepada anggota militer Myanmar dan beberapa kepentingan bisnisnya sebagai akibat dari kudeta tersebut dan menuntut pemulihan demokrasi. Akan tetapi, Kementerian Luar Negeri Inggris tidak mengomentari insiden kedutaan tersebut.
“Ini gedung saya, saya harus masuk ke dalam. itulah sebabnya saya menunggu di sini,"kata Kyaw Zwar Minn.