Bisnis.com, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Komisi Nasional KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) menyambut baik keputusan pemerintah memperpanjang rentang waktu antara pemberian vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama dengan dosis kedua menjadi 28 hari.
Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Moh. Adib Khumaidi menyetujui langkah yang diambil pemerintah untuk mengoptimalisasi vaksinasi tersebut.
Menurutnya, pada penyuntikan dosis pertama belum terjadi pembentukan antibodi, melainkan baru pengenalan terhadap protein virus SARS-CoV2, penyebab Covid-19. Hal itu terjadi antara suntikan pertama hingga hari ke-18.
“Semua pembentukan antibodi baru terjadi setelah suntikan kedua. Ini salah satu pertimbangan penambahan alternatif rentang itu," kata Adib, seperti dikutip, Sabtu (27/3/2021).
Namun demikian, perubahan itu tentu akan membawa dampak pada kesiapan pemerintah dalam mendistribusikan vaksin-vaksin tersebut.
Menurutnya, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan bisa langsung menyesuaikan surat edaran tersebut.
"Rentang itu bisa dimanfaatkan untuk menjangkau lebih luas warga yang mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19 menjadi lebih banyak. Dengan demikian vaksinasi bisa di eskalasi dan dipercepat," ujar Adib yang kini menjadi salah satu anggota Tim Advokasi Vaksinasi Covid-19, PB IDI.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi Nasional KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Prof Hindra Irawan Satari. Menurutnya hal itu diperlukan, karena vaksin untuk menekan penyebaran Covid-19 merupakan vaksin baru.
Menurutnya banyak pentahapan yang mesti dilewati, seperti penelitian dari uji laboratorium, uji praklinis, hingga uji klinis. Dari hasil studi vaksin diberikan dalam dua dosis dengan rentang waktu 14 hari.
“Kemudian dicoba dengan rentang waktu regular 28 hari, ternyata lebih baik. Maka direkomendasikan jadi 28 hari rentangnya,” ujar Hinki, nama panggilan akrab Hindra Irawan.
Sementara itu, data Kemenkes pada 26 Maret 2021 dari target 181,5 juta warga yang bakal divaksin, sudah sebanyak 6.969.201 orang yang sudah divaksin dosis pertama. Sedangkan yang sudah disuntik dosis kedua berjumlah 3.148.611 orang.
Pemerintah terus berupaya menambah pasokan vaksinasi. Adapun, saat ini vaksin sudah didistribusikan ke daerah-daerah dan pasokannya berjalan lancar.
Salah satu buktinya masih terus berdatangan vaksin Covid-19 Sinovac. Pada Kamis (25/3/2021), telah tiba 16 juta bahan baku vaksin Sinovac sebagai pengiriman tahap ketujuh.
Selain itu, pemerintah juga menyegerakan vaksinasi Covid-19 buatan AstraZeneca. Vaksin jadi sebanyak 1,1 juta dosis telah tiba ke Indonesia dalam bentuk jadi.
Selain Sinovac, saat ini pemerintah juga telah menggunakan vaksin AstraZeneca, beberapa penerima vaksin AstraZeneca antara lain adalah sejumlah tokoh agama, kiai dan pengurus NU di Jawa Timur.