Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengapresiasi kerja sama yang baik dengan pemerintah dan aparat keamanan di Filipina sehingga empat dari lima warga negara Indonesia yang diculik dan disandera 16 Januari 2020 kelompok Abu Sayyaf (ASG) bisa diselamatkan.
Satu WNI terakhir yang menjadi sandera itu akhirnya dapat dibebaskan kemarin, Minggu (21/3/2021), melalui operasi gabungan Aparat Keamanan Filipina di Pulau Kalupag. Mereka berhasil mendesak posisi ASG dalam kontak senjata dan kemudian menyelamatkan MK, laki-laki (14 tahun), pada saat ASG mencoba melarikan diri.
Dengan diselamatkan MK, maka seluruh WNI yang disandera ASG telah berhasil dibebaskan. "Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dengan pemerintah dan aparat Keamanan Filipina," demikian keterangan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri.
KJRI Davao melalui anggota TNI di Border Crossing Station Indonesia di Bongao, Tawi Tawi telah menemui dan memeriksa kondisi MK dalam keadaan baik dan sehat.
"Selanjutnya MK bersama 3 WNI yang telah diselamatkan sebelumnya akan dibawa ke Zamboanga sebelum diterbangkan ke Manila. Kemlu melalui KBRI Manila dan KJRI Davao City akan berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina untuk proses repatriasi ke Indonesia," demikian keterangan resmi Kemenlu.
Adapun, Keempat WNI tersebut merupakan bagian dari lima WNI yang diculik oleh ASG pada 16 Januari 2020 di perairan Tambisan, Sabah, Malaysia. Sebelumnya, satu WNI bernama La Baa ditemukan tewas pada 28 September 2020.
Sebelum MK berhasil dibebaskan, tiga WNI lainnya yang disandera oleh kelompok teroris ASG di perairan Tawi-Tawi telah diselamatkan pada Kamis (18/3/2021). Ketiganya berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yakni AKM (laki-laki, 30), AD (laki-laki, 41), dan AR (laki-laki, 26).
Penyelamatan dilakukan sore hari di perairan Tawi-Tawi saat kapal yang digunakan kelompok ASG membawa 3 WNI terbalik akibat gelombang laut. WNI yang disandera tersebut dipindahkan ASG dari Indanan, Sulu, ke tempat lain karena terdesak akibat operasi gabungan Aparat Keamanan Filipina.
Ketiga WNI diamankan di Marine Police Station Tandubas, Tawi-Tawi. KJRI Davao melalui anggota TNI di Border Crossing Station Indonesia di Bongao, Tawi Tawi telah menemui, memverifikasi serta memeriksa kondisi para WNI. “Mereka dalam keadaan sehat,” seperti ditulis dalam keterangan.