Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin Covid-19 yang dikembangkan di Vietnam untuk pertama kalinya, bernama Nanocovax, diperkirakan akan tersedia pada kuartal keempat tahun ini dan dapat digunakan pada 2022, menurut kementerian kesehatan pada Rabu (17/3/2021).
Pengumuman itu datang kala lebih banyak negara-negara berupaya untuk mempercepat pengembangan vaksin dalam negeri di tengah pasokan global yang semakin ketat dan kekhawatiran terkait munculnya varian-varian baru Virus Corona.
"Pembendungan pandemi sangat bergantung pada pengembangan vaksin," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Empat perusahaan asal Vietnam telah terlibat dalam riset dan produksi vaksin dan dua telah menjalani tes terhadap manusia termasuk vaksin Nanocovax dan Covivac, katanya.
Sejauh ini, Vietnam telah bergantung pada vaksin AstraZeneca dan sejak memulai vaksinasi pada 8 Maret lalu, lebih dari 20.000 orang telah diinokulasi.
Seorang pejabat kementerian mengatakan pada Selasa (16/3/2021), bahwa tak ada rencana untuk menghentikan penggunaan vaksin tersebut, usai sejumlah negara Eropa menunda penyediaannya terkait laporan penggumpalan darah.
Baca Juga
Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long mengatakan pada Rabu bahwa 1,3 juta dosis vaksin AstraZeneca akan tiba di Vietnam pada akhir Maret dan akan didistribusikan di seluruh negeri.
Vietnam juga tengah berdiskusi terkait pembelian vaksin dari Pfizer-BioNTech, Moderna, Johnson & Johnson dan pembuat vaksin Sputnik V Rusia, kata menteri, menambahkan bahwa kesepakatan mungkin dapat dicapai untuk mengamankan 30 juta dosis vaksin Pfizer tahun ini.
Pemerintah sebelumnya telah mengatakan akan memperoleh total 150 juta dosis vaksin, termasuk melalui pembelian langsung dari para produsen dan melalui skema berbagi vaksin COVAX.
Vietnam telah mendapatkan pujian global terkait rekornya dalam menahan penyebaran virus dalam periode yang lama tahun lalu melalui tes massal, pelacakan, serta karantina yang ketat, meski akhir-akhir ini telah menghadapi lonjakan kembali dalam angka infeksi.
Negara itu telah mencatat 2.560 kasus Covid-19, dengan sekitar 60 persen transmisi lokal. Hanya 35 kematian dilaporkan akibat virus itu.