Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Menkes Inggris: Masih Aman Digunakan

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mendesak masyarakat agar bersedia divaksin demi menyelamatkan nyawa masyarakat di Inggris Raya.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, LONDON - Sejumlah negara di Eropa telah menunda penggunaan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca.

Penundaan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca itu terkait dengan kekhawatiran terjadinya penggumpalan darah pada penerima vaksin.

Terkait hal itu, Pemerintah Inggris berada di pihak yang menyatakan penggunaan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca masih aman digunakan .

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, Selasa (16/3/2021) waktu setempat mengatakan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca masih aman untuk digunakan. Ia mendesak masyarakat agar bersedia divaksin ketika mereka diundang oleh layanan kesehatan negara tersebut.

"Kami menyadari bahwa vaksin [Covid-19] yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca sedang menyelamatkan nyawa di Inggris Raya saat ini. Jadi, begitu Anda mendapat undangan, divaksinlah," kata Hancock melalui pernyataan.

Belasan negara Eropa telah menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca pekan ini lantaran kekhawatiran risiko peningkatan pengentalan darah.

AstraZeneca pada Minggu (14/3) mengatakan bahwa tinjauan data keamanan dari penerima vaksin Covid-19 buatannya menunjukkan tidak adanya bukti peningkatan risiko pengentalan darah.

Tinjauan AstraZeneca, yang mencakup lebih dari 17 juta penerima vaksin di Inggris Raya dan Uni Eropa, berlangsung setelah otoritas kesehatan di sejumlah negara menghentikan penggunaan vaksin buatannya atas kasus pengentalan darah.

Penundaan di Indonesia

Kekhawatiran terjadinya koagulasi atau penggumpalan darah menunda AstraZeneca mendapat kepercayaan dunia atas produk vaksinnya.

Gelombang penundaan penggunaan vaksin AstraZeneca yang bermula di Eropa memunculkan pertanyaan bagaimana Indonesia menyikapi hal serupa.

Di Indonesia, vaksin ini datang ke Indonesia melalui jalur COVAX Facility. COVAX merupakan program vaksin Covid-19 global yang juga dinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Indonesia sudah memiliki izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk vaksin AstraZeneca ini. 

Astrazeneca merupakan satu dari tujuh jenis vaksin yang ditetapkan bagi program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah. Enam jenis lainnya, seperti diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 adalah vaksin yang diproduksi PT Biofarma (Persero), Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc, Novavax, dan Sinovac.

Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton dan terdiri dari 11.136 karton.

Pasokan tersebut merupakan bagian awal dari seri pertama vaksin. Pada seri pertama, Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin jadi.

Pengiriman seri pertama ini akan dilakukan hingga Mei 2020 dan diharapkan akan diikuti dengan seri selanjutnya.

Belakangan vaksinasi Covid-19 dengan produk AstraZeneca ditangguhkan di sejumlah negara, terutama di Eropa. Langkah itu diambil lantaran adanya laporan pembekuan darah sebagai dampak vaksinasi.

Dengan alasan kehati-hatian, Indonesia akhirnya menunda distribusi vaksin AstraZeneca.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menegaskan penundaan penggunaan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi Covid-19 di Indonesia hanyalah sementara.

"Terkait vaksin AstraZeneca memang ada penundaan sifatnya sementara dikarenakan asas kehati-hatian, namun alasan penundaan bukan semata-mata karena adanya temuan pembekuan darah oleh beberapa negara melainkan karena pemerintah lebih ingin memastikan keamanan dan ketepatan kriteria penerima vaksin AstraZeneca," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di graha BNPB Jakarta, Selasa (16/3/2021).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Senin (15/3) menyatakan Kementerian Kesehatan menunda distribusi vaksin AstraZeneca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper