Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, Negara di Eropa Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Jika awalnya membela vaksin AstraZeneca, Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn akhirnya mengatakan kemarin bahwa negaranya harus memutuskan untuk menghentikan penggunaan vaksin tersebut.
Botol dengan stiker bertuliskan, Covid-19/vaksin Coronavirus /Injeksi dan jarum suntik medis terlihat di depan logo AstraZeneca yang ditampilkan dalam ilustrasi (31/10/2020)./Antara-Reuters
Botol dengan stiker bertuliskan, Covid-19/vaksin Coronavirus /Injeksi dan jarum suntik medis terlihat di depan logo AstraZeneca yang ditampilkan dalam ilustrasi (31/10/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah negara yang menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 di Eropa bertambah.

Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol kini masuk dalam daftar negara yang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Penangguhan dilakukan setelah banyak laporan masalah pembekuan darah pada orang-orang yang menerima suntikan itu di Eropa.

Maraknya penangguhan terjadi setelah sejumlah negara lain yang sebagian besar di Eropa menghentikan peluncuran vaksinasi dengan vaksin Covid-19 tersebut, akhir pekan lalu.

Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung penggunaan vaksin AstraZeneca dan menyatakan tidak melihat bukti bahwa suntikan itu menyebabkan pembekuan darah.

Badan Kesehatan PBB tersebut tengah mempelajari laporan yang terkait dengan suntikan itu dan mendesak sejumlah negara untuk tidak menghentikan vaksinasi. Ilmuwan WHO mengatakan masyarakat tidak boleh panik, demikian dikutip Aljazeera.com, Selasa (16/3/2021).

Jika awalnya membela vaksin AstraZeneca, Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn akhirnya mengatakan kemarin bahwa negaranya harus memutuskan untuk menghentikan penggunaan vaksin tersebut.

Tindakan itu dipilih sebagai bentuk pencegahan. Hal itu dilakukan karena sejumlah masalah, salah satunya pembekuan darah yang terjadi akibat penggunaan vaksin.

Alasan sama juga dikemukakan oleh Prancis dan Italia. Kedua negara ini menunggu tinjauan dari regulator obat-obatan Uni Eropa (UE), European Medicines Agency (EMA) untuk melanjutkan penggunaan vaksin itu.

"Kami telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan dan berharap dapat melanjutkannya dengan cepat jika saran EMA mengizinkannya," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron seperti dikutip CNN.com, Selasa.

"EMA akan memberikan penilaiannya besok sore tentang penggunaan vaksin ini," katanya.

Sebagai informasi, beberapa jam sebelum negara itu memutuskan untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca, jaksa di Italia utara memang sudah memerintahkan sejumlah vaksin untuk disita.

Langkah itu dilakukan setelah seorang pria jatuh sakit dan kemudian meninggal usai disuntik vaksin itu.

Senin malam, Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias mengatakan negara itu menangguhkan penggunaan vaksinnya selama dua minggu sebagai "tindakan pencegahan".

Dia mengatakan keputusan itu akan tetap berlaku sampai EMA "menganalisis insiden pembekuan darah baru-baru ini, terutama selama masa akhir pekan."

Selain keempat negara itu, sebagian besar negara di Eropa sebelumnya juga telah menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk sementara waktu.

Hal itu dilakukan menyusul kematian seorang wanita di Denmark yang sebenarnya belum bisa dikaitkan dengan vaksin itu.

Lebih dari 11 juta suntikan AstraZeneca telah dilakukan di Inggris. Itu menjadikan Inggris sebagai salah satu dari sedikit negara Eropa yang masih mendukung vaksin tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Aljazeera.com/CNN.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper