Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pastikan Stok Vaksin Covid-19 untuk Lansia dan Petugas Pelayanan Publik Aman

Nadia mengatakan, stok dan distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia masih aman, sehingga pemerintah meyakini program vaksinisasi bisa berjalan lancar.
Masyarakat penerima manfaat Vaksin Covid-19 dari kelompok manula mendatangi meja registrasi di Sekolah TK Al Muhazirin, Pondok Kopi, Jakarta Timur, menggunakan kursi roda, Senin (8/3/2021)./Antara
Masyarakat penerima manfaat Vaksin Covid-19 dari kelompok manula mendatangi meja registrasi di Sekolah TK Al Muhazirin, Pondok Kopi, Jakarta Timur, menggunakan kursi roda, Senin (8/3/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan stok vaksin Covid-19 untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik aman.

"Vaksin Sinovac yang sudah jadi  tiga juta. Terus kita tahu ada Sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 35 juta dosis. Jadi kurang lebih totalnya itu bisa untuk sekitar 33 juta dosis," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Senin (15/3/2021) pagi.

Nadia mengatakan, stok dan distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia masih aman, sehingga pemerintah meyakini program vaksinisasi bisa berjalan lancar.

Target vaksin untuk masyarakat lansia telah dialokasi sekitar 21,5 juta dosis. Kemudian, target vaksin untuk petugas pelayanan publik telah dialokasikan sekitar 16,9 juta dosis.

"Ini tentunya kalau kita lihat angka 33 juta pasti tidak cukup. Minimal butuh vaksinasi itu adalah 70 juta. Jadi, kita masih perlu datangkan vaksin lainnya pada Maret ini. Masih akan ada 20 juta dan ada vaksin dari AstraZeneca," katanya.

Adapun, proses distribusi vaksin selama ini berjalan lancar karena dilakukan secara bertahap.

"Tidak terlalu ada kendala, karena memang gudang vaksin sudah dikosongkan. Jadi saat kedatangan vaksin, gudang-gudang vaksin sudah dikosongkan," katanya.

Pemerintah menggunakan dua mekanisme dalam distribusi vaksin. Pertama, melalui dinas kesehatan provinsi, juga melalui Bio Farma. Tantangan dalam proses distribusi vaksin terjadi di sejumlah lokasi pengiriman pada daerah terpencil.

"Karena terkait pengiriman melalui darat, itu tidak selalu bisa lancar," katanya.

Ada pula daerah yang membutuhkan waktu yang relatif lebih panjang dalam proses distribusi.

"Tapi sejauh ini tidak ada kendala yang berarti untuk proses distribusi," kata Siti Nadia.

Menurut dia, upaya menjaga ketersediaan stok vaksin adalah yang terpenting untuk dilakukan, alasannya orang yang sudah mendapatkan dosis pertama harus dipastikan memperoleh dosis kedua, sehingga pemerintah harus memastikan ketersediaan vaksin untuk masyarakat.

Ada selang waktu 14 hari dari pemberian vaksin tahap pertama ke tahap kedua. Sedangkan untuk lansia, ada selang waktu 28 hari dari pemberian vaksin dosis pertama ke tahap kedua.

"Kita melakukan prioritas. Dalam vaksinasi ini ada beberapa prioritas-prioritas yang tentunya kita susun. Misalnya, untuk lansia hanya di Ibu Kota provinsi. Semua lansia harus dapat. Jadi kita atur proses distribusinya," ujar Siti Nadia.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper