Bisnis.com, JAKARTA - Masjid utama di Tokyo, akhirnya kembali dibuka setelah tutup selama 10 pekan akibat pembatasan aktivitas di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
Dilansir Anadolu, masjid utama di ibu kota Jepang itu pada hari ini, Jumat (12/3/2021), akhirnya kembali digunakan untuk salat berjamaah. Protokol kesehatan yang ketat diterapkan selama menjalankan salat, dengan para jemaah diharuskan menggunakan masker, menjaga jarak fisik dan menggunakan sajadah sekali pakai.
Masjid tersebut ditutup untuk salat berjamaah pada akhir Desember sebagai bagian dari upaya pencegahan infeksi Covid-19 di Tokyo, daerah yang paling parah dilanda pandemi. Kasus Covid-19 di Jepang hingga saat ini mencapai 443.714, termasuk 8.457 korban meninggal.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura mengatakan kasus virus Corona atau Covid-19 di Tokyo berada dalam tren peningkatan. Kondisi itu menimbulkan pertanyaan tentang apakah keadaan darurat dapat dicabut sesuai jadwal pada 21 Maret.
Menurut Kyodo News, Jumat (12/3/2021), kasus virus Corona di wilayah Tokyo menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Padahal, pemerintah Jepang pekan lalu memperpanjang deklarasi darurat untuk Tokyo dan tiga prefektur lainnya selama 14 hari.
Alasannya, kasus Covid-19 belum turun cukup signifikan. Di sisi lain, varian virus Corona baru yang lebih menular menjadi ancaman.
Baca Juga
Pembatasan seperti jam kerja yang lebih pendek untuk restoran dan bar telah membantu mengurangi kasus baru di Tokyo hingga kira-kira sepersepuluh dari puncak 2.520 kasus pada 7 Januari.
Namun angka tersebut jauh dari target Gubernur Tokyo Yuriko Koike untuk membawa rata-rata tujuh hari, menjadi 70 persen dari minggu sebelumnya.
Rata-rata tujuh hari kasus baru di Tokyo telah terjebak di pertengahan hingga tertinggi 200 sejak akhir Februari, sementara hitungan harian melebihi 300 untuk hari kedua berturut-turut pada Kamis.