Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jenderal China Dorong Belanja Militer, Antisipasi Perang dengan AS

Wakil Ketua CMC Xu Qiliang mengatakan negara tersebut perlu bersiap untuk konflik yang tak terhindarkan antara kekuatan yang sedang bangkit dan yang telah mapan.
Ilustrasi - Pasukan paramiliter China/Reuters
Ilustrasi - Pasukan paramiliter China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Para jenderal tinggi di jajaran militer China berpandangan negara itu harus meningkatkan belanja militer untuk mempersiapkan kemungkinan konfrontasi dengan Amerika Serikat.

Dua jenderal anggota Komisi Militer Pusat (CMC) yang dipimpin Presiden Xi Jinping membuat komentar tersebut selama sesi legislatif nasional tahunan di Beijing.

Wakil Ketua CMC Xu Qiliang mengatakan negara tersebut perlu bersiap untuk konflik yang tak terhindarkan antara kekuatan yang sedang bangkit dan yang telah mapan.

"Menghadapi perangkap dan gangguan perbatasan, militer harus meningkatkan kemampuannya," kata Xu seperti dilansir Bloomberg, Senin (9/3/2021).

Dia melanjutkan, yang terpenting adalah kesatuan dan kohesi internal serta peningkatan kapabilitas secara keseluruhan.

Xu merujuk pada gangguan perbatasan yang mungkin mengacu pada bentrokan mematikan China dengan India tahun lalu, serta sengketa teritorial di Laut China Selatan dan Timur.

Menteri Pertahanan China Wei Fenghe, yang juga duduk di CMC, mengatakan secara terpisah bahwa pertahanan akan menjadi nada utama hubungan bilateral antara China dan AS.

Pernyataan itu mewakili pengakuan langka dari China tentang meningkatnya risiko konfrontasi dengan AS setelah meningkatnya perselisihan di bawah Presiden Donald Trump atas segala hal mulai dari perdagangan hingga Taiwan.

Dokumen strategi keamanan nasional yang dirilis minggu lalu oleh Presiden AS Joe Biden menegaskan penunjukan Trump atas China sebagai pesaing strategis.

Strategi tersebut berusaha mengurangi penekanan pada penggunaan militer Amerika untuk menyelesaikan konflik dan berjanji bekerja sama dengan sekutu untuk menekan Beijing.

Xi telah berjanji untuk menjadikan China kekuatan militer yang hebat, menyelesaikan modernisasi angkatan bersenjata pada 2035, dan membangun militer kelas dunia yang mampu memenangkan perang pada 2050.

China memproyeksikan pertumbuhan belanja pertahanan sebesar 6,8 persen tahun ini, naik dari 6,6 persen tahun lalu, laju paling lambat dalam tiga dekade.

Wei, menteri pertahanan, mengatakan perjuangan atas upaya pertahanan akan berlangsung selama seluruh proses peremajaan nasional China.

“Keamanan nasional China telah memasuki fase berisiko tinggi. Tugas meningkat untuk sektor pertahanan dan militer," kata Wei.

Dia menambahkan China harus secara komprehensif memperkuat pelatihan dan kesiapan untuk perang dan meningkatkan kemampuan strategis untuk memenangkan musuh yang kuat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper