Bisnis.com, JAKARTA - Proyek pengembangan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, yang merupakan hasil kemitraan Indonesia dan Uni Emirat Arab resmi dimulai.
Pengembangan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo itu ditandai dengan peletakkan batu pertama oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersama Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam dan Wakaf Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Matar Al Kaabi.
Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mazrouei, Wakil Gubernur Jateng Gus Taj Yasin Maimoen dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka juga turut serta dalam seremoni peletakan batu pertama masjid yang berlokasi di Kampung Gilingan, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Dilansir laman resmi Kemenag, Sabtu (seremoni itu digelar dengan prokes pencegahan Covid-19 secara ketat. Pembangunan masjid ini diperkirakan menelan biaya sekitar US$20 juta atau hampir Rp300 miliar dan seluruhnya ditanggung pemerintah UEA.
Desain masjid ini akan dibuat mirip Grand Mosque di Abu Dhabi, ibu kota UEA dengan empat menara menjulang, satu kubah utama, dikelilingi kubah-kubah kecil dan ornamen bangunan Timur Tengah.
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pembangunan replika Grand Mosque Muhammad Bin Zayed atau Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini merupakan hibah Putra Mahkota Persatuan Emirat Arab kepada Presiden Joko Widodo.
Baca Juga
Menurutnya, masjid yang punya nilai sejarah kontemporer ini nantinya akan didedikasikan kepada seluruh umat Islam dan dikelola oleh pemerintah Indonesia.
"Saya berharap pelaksanaan pembangunan masjid berjalan lancar dengan dukungan dan doa restu dari semua pihak. Masjid ini, insya Allah, membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Surakarta khususnya, Jawa Tengah serta bangsa Indonesia umumnya," kata Menag dalam sambutannya di Solo, Sabtu (6/3/2021).
Menag menyampaikan apresiasi atas kunjungan delegasi Persatuan Emirat Arab ke Indonesia tahun 2021. Menurutnya, kunjungan ini bukan hanya membawa misi bisnis dan investasi untuk pembangunan ekonomi, melainkan juga investasi pembangunan mental spiritual yang amat penting bagi masa depan umat manusia dan dunia yang berkeadaban, yaitu hibah pembangunan masjid.
Masjid yang punya nilai sejarah kontemporer ini nantinya akan didedikasikan kepada seluruh umat Islam & dikelola oleh pemerintah Indonesia
— Kementerian Agama RI (@Kemenag_RI) March 6, 2021
Masjid ini, insya Allah, membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Surakarta khususnya, Jawa Tengah serta bangsa Indonesia umumnya. pic.twitter.com/wIzbpku9Cq