Bisnis.com, JAKARTA - Pondok pesantren dinilai memiliki tiga potensi utama untuk meningkatkan kemandirian ekonomi umat atau masyarakat.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan tiga potensi itu menjadi fokus Kemenag untuk terus dioptimalkan di pondok pesantren atau ponpes.
"Setidaknya ada tiga potensi besar yang dimiliki oleh pondok pesantren dalam perannya memandirikan ekonomi umat," tegas Menag, dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (1/3/2021).
Pertama, kata Menag Yaqut, potensi itu ada dalam diri santri. Pasalnya, jumlah santri disebut sangat signifikan di Indonesia. "Jumlah yang sangat banyak itu bisa menjadi modal luar biasa memandirikan umat," kata Menag Yaqut.
Kedua, peran pondok pesantren sebagai penghubung masyarakat sekitar. Dia mencontohkan kehadiran Pesantren Motivasi Indonesia yang mampu memberikan dampak kepada masyarakat sekitar.
"Beberapa waktu lalu, Kiai NH sudah menceritakan kepada saya, bagaimana Pesantren Motivasi Indonesia ini bisa menjadi penghubung antara UMKM pesantren dengan pasar dan konsumen. Ini sangat luar biasa dan saya kira bisa menjadi contoh bagi yang lain," sambungnya.
Potensi ketiga adalah peran pesantren dalam pengumpulan zakat dan wakaf umat. Menag menjelaskan selama ini pesantren menjadi lembaga pendidikan yang dipercaya oleh masyarakat, termasuk dalam pengelolaan zakat dan wakaf.
"Tiga potensi yang dimiliki ini sangat berpotensi untuk menciptakan kemandirian ekonomi pesantren dan membangun kekuatan ekonomi umat. Bila potensi ini dioptimalkan maka kemandirian ekonomi tidak hanya menyejahterakan pesantren, tapi masyarakat sekitar," tandas Menag.