Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awasi AS, China Latihan Militer Satu Bulan di Laut China Selatan

China sedang melakukan latihan militernya di zona dengan radius 5 km (3,1 mil) barat Semenanjung Leizhou di provinsi Guangdong.
Ilustrasi-Kapal perusak radar milik Angkatan Laut China Hull 568 saat menjalani misi latihan tempur di Laut China Selatan, 18 Juni 2020./ANTARA/HO-ChinaMilitaryrnrn
Ilustrasi-Kapal perusak radar milik Angkatan Laut China Hull 568 saat menjalani misi latihan tempur di Laut China Selatan, 18 Juni 2020./ANTARA/HO-ChinaMilitaryrnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China menggelar latihan selama sebulan penuh di Laut China Selatan mulai Senin (1/3/2021) seiring dengan meningkatnya operasi AS dan pengiriman kapal militer oleh Prancis.

Dilansir dari South China Morning Post, Senin (1/3/2021), berdasarkan pemberitahuan Administrasi Keselamatan Maritim China sedang melakukan latihan militernya di zona dengan radius 5 km (3,1 mil) barat Semenanjung Leizhou di provinsi Guangdong sejak Jumat pekan lalu.

Pemberitahuan tersebut memperingatkan bahwa kapal lain tidak boleh memasuki daerah sepanjang Maret 2020. Latihan angkatan laut ini dilakukan sebagai komitmen China mempertahankan integritas teritorialnya.

“Kami tidak akan kehilangan perairan kami seinci pun yang sudah diwariskan oleh leluhur kami. Kami akan mempertahankan perdamaian dan stabilitas Laut China Selatan. Kami menentang negara mana pun yang menciptakan ketegangan dan meningkatkan kehadiran militer atas nama kebebasan navigasi,” kata Kementerian Pertahanan China dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, sebanyak 10 pasukan pengebom China mengikuti latihan militer di perairan Laut China Selatan pada pekan lalu. Pasukan H6-J, angkatan laut China yang paling unggul dikabarkan terlibat dalam pelatihan ini.

CCTV melaporkan pada Selasa pekan lalu terdapat lebih dari 10 pasukan pengebom dari Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melakukan latihan setelah Tahun Baru Imlek yang berakhir pada 17 Februari.

Hanya sehari setelah CCTV melaporkan aktivitas tentara China tersebut, sebuah kapal perusak AS transit di Selat Taiwan sehingga semakin memanaskan suasana.

Juru bicara Komando Teater Selatan Zhang Chunhui mengatakan armada kapal dan pesawat tempur diturunkan untuk memonitor kapal perusak AS. Kapal tersebut disebut sengaja mengambil risiko di Selat Taiwan sehingga merusak perdamaian dan stabilitas.

“Pasukan teater tetap waspada dan siap untuk melawan semua ancaman dan provokasi kapan saja,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper