Bisnis.com, JAKARTA - Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China menggelar latihan selama sebulan penuh di Laut China Selatan mulai Senin (1/3/2021) seiring dengan meningkatnya operasi AS dan pengiriman kapal militer oleh Prancis.
Dilansir dari South China Morning Post, Senin (1/3/2021), berdasarkan pemberitahuan Administrasi Keselamatan Maritim China sedang melakukan latihan militernya di zona dengan radius 5 km (3,1 mil) barat Semenanjung Leizhou di provinsi Guangdong sejak Jumat pekan lalu.
Pemberitahuan tersebut memperingatkan bahwa kapal lain tidak boleh memasuki daerah sepanjang Maret 2020. Latihan angkatan laut ini dilakukan sebagai komitmen China mempertahankan integritas teritorialnya.
“Kami tidak akan kehilangan perairan kami seinci pun yang sudah diwariskan oleh leluhur kami. Kami akan mempertahankan perdamaian dan stabilitas Laut China Selatan. Kami menentang negara mana pun yang menciptakan ketegangan dan meningkatkan kehadiran militer atas nama kebebasan navigasi,” kata Kementerian Pertahanan China dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, sebanyak 10 pasukan pengebom China mengikuti latihan militer di perairan Laut China Selatan pada pekan lalu. Pasukan H6-J, angkatan laut China yang paling unggul dikabarkan terlibat dalam pelatihan ini.
CCTV melaporkan pada Selasa pekan lalu terdapat lebih dari 10 pasukan pengebom dari Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melakukan latihan setelah Tahun Baru Imlek yang berakhir pada 17 Februari.
Hanya sehari setelah CCTV melaporkan aktivitas tentara China tersebut, sebuah kapal perusak AS transit di Selat Taiwan sehingga semakin memanaskan suasana.
Juru bicara Komando Teater Selatan Zhang Chunhui mengatakan armada kapal dan pesawat tempur diturunkan untuk memonitor kapal perusak AS. Kapal tersebut disebut sengaja mengambil risiko di Selat Taiwan sehingga merusak perdamaian dan stabilitas.
“Pasukan teater tetap waspada dan siap untuk melawan semua ancaman dan provokasi kapan saja,” katanya.