Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beredar Kabar Wali Kota Gibran Akan Bangun Disneyland di Simpang Lima Solo

Ada juga informasi program pembangunan kawasan Sriwedari sebagai pasar seni untuk teater, konser dan lain-lain.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19, Sabtu (27/2/2021). JIBI/Solopos.com-Farida Trisnaningtyas
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19, Sabtu (27/2/2021). JIBI/Solopos.com-Farida Trisnaningtyas

Bisnis.com, SOLO - Baru saja dilantik sebagai Wali Kota Solo, Jumat (26/2/2021), Gibran Rakabuming Raka sudah diserang serangkaian kabar tidak benar alias hoaks.

Hoaks tersebut terkait program kerja suami dari Selvi Ananda itu sebagai orang nomor satu Kota Solo. Informasi adanya hoaks itu diungkap Juru Bicara Kancane Gibran Gess (Kagege), Imelda Yuniati.

Pada Minggu (28/2/2021) siang, Imelda mengunggah tangkapan layar berisi pesan Whatsapp (WA) yang memerinci program-program Gibran. Salah satunya pembongkaran Pasar Nusukan untuk jadi pasar kuliner tradisional.

Kemudian, dalam pesan hoaks tentang program Gibran itu juga ada soal pembangunan Disneyland di kawasan Simpang Lima Komplang, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Ada juga informasi program pembangunan kawasan Sriwedari sebagai pasar seni untuk teater, konser dan lain-lain.

Selain itu, ada hoaks rencana pembangunan arena pacuan kuda di kawasan Krembyongan, pemindahan rumah duka Tionting ke TPU Bonoloyo.

Selanjutnya, pemugaran Gedung Batari untuk Museum Batik Soloraya, serta pembuatan stasiun kecil di Bonorejo untuk KRL.

Yang bikin tercengang adalah hoaks bahwa yang menangani semua proyek itu adalah Japan Corporation Agency.

Hoaks lainnya tentang program kerja Gibran adalah pengurangan jumlah kendaraan bermotor di Solo, peningkatan transportasi dengan slogan ramah lingkungan.

Kemudian, sepeda kayuh akan disemarakkan tanpa plombir, Jl Slamet Riyadi bebas polusi, asap rokok, dan sampah. Tak sampai di situ saja, hoaks program kerja Gibran juga menyebut ihwal penggunaan trotoar jalan hanya untuk pejalan kaki dan penyandang disabilitas.

71 Pesan

Lalu, Keraton mutlak untuk cagar budaya dan pusat pendidikan budi pekerti atau muatan lokal, Loji Gandrung untuk public relation. Juga Solo harus bebas dari miras, judi, pelacuran, maksiat lainnya dan intoleransi.

Selain itu, ada program sinergitas hubungan lintas agama, budaya, dengan merujuk tradisi setempat seperti dulu kala.

“Saya mendapat 71 pesan via WA yang kebanyakan menanyakan kebenaran informasi tentang program Mas Gibran itu. Awalnya saya cuek, walau tak pernah dengar tentang program itu. Apalagi, tak ada program terkait pandemi Covid-19,” ujar Imelda, Senin (1/3/2021).

Saking banyaknya informasi hoaks tentang program Gibran yang beredar, Imelda akhirnya menanyakan kebenaran kabar tersebut kepada Wali Kota Solo itu.

Dari klarifikasi itu menurut Imelda, ayah dari Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah menyatakan informasi tersebut tidak benar.

“Kami sudah bergerak memberikan klarifikasi dan penjelasan bahwa informasi itu hoaks,” katanya.

Kendati sudah mendapat klarifikasi dari Gibran bahwa kabar yang beredar tidak benar, Imelda tidak akan mengambil langkah hukum.

Sukarelawan Kagege memilih proaktif memberikan klarifikasi dan penjelasan kepada masyarakat bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar.

“Program Mas Gibran saat ini sudah tepat, mempercepat program vaksinasi. Kasihan masyarakat kita,” terangnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kurniawan
Editor : Nancy Junita
Sumber : Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper