Bisnis.com, JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Zubairi Djoerban menyambut baik tingginya animo masyarakat terhadap program vaksinasi virus Corona atau Covid-19.
Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitternya, @ProfesorZubairi, Jumat (26/2/2021) 08.27 WIB. Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI) ini menilai animo tersebut menjadi indikator yang baik untuk mengejar target vaksinasi hingga mencapai 70 persen populasi.
Menurutnya, kelompok yang sebelumnya antivaksin telah berubah pikiran dan berkurang. Dia berharap penguatan komunikasi kepada kelompok antivaksin ini perlu lebih digalakan ketimbang memaksa dengan sanksi denda atau pidana.
"Saya senang animo vaksinasi tinggi. Ini indikasi bagus untuk kejar target 70% populasi. Semoga kelompok anti-vaksin berubah pikiran dan berkurang. Saya harap mereka ini jangan didenda dan pidana. Sebab, pemaksaan tak akan berhasil. Perkuat saja komunikasi dan umbar informasi," tulisnya melalui unggahan di Twitter tersebut.
Saya senang animo vaksinasi tinggi. Ini indikasi bagus untuk kejar target 70% populasi. Semoga kelompok anti-vaksin berubah pikiran dan berkurang.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) February 26, 2021
Saya harap mereka ini jangan didenda dan pidana. Sebab, pemaksaan tak akan berhasil. Perkuat saja komunikasi dan umbar informasi.
Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, sampai dengan Kamis (25/2/2021), data jumlah orang yang divaksinasi untuk dosis pertama sudah nyaris mencapai target.
Penerima vaksin dosis pertama totalnya mencapai 1.461.920 orang dari target 1.468.764 juta orang untuk tenaga kesehatan. Jumlahnya bertambah 98.782 dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Baca Juga
Sementara itu, yang divaksin dosis kedua bertambah 28.095 orang. Dari angka tersebut, total yang divaksin dosis kedua totalnya mencapai 853.745 orang.
Adapun, target secara keseluruhan, termasuk petugas pelayanan publik dan masyarakat umum, perinciannya mencapai 181.554.465 orang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan menargetkan vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan kepada 900.000 sampai 1 juta orang per hari. Sampai saat ini, vaksinasi ke 1 juta orang baru bisa tercapai dalam waktu sebulan.
Adapun, saat ini pemerintah sudah memulai penyuntikkan vaksin tahap kedua yang ditujukan kepada 17,4 juta petugas pelayanan publik, di antaranya pedagang pasar, guru, wartawan, pekerja di sarana transportasi umum, dan TNI/Polri.
Sampai saat ini vaksin yang ada masih menggunakan Coronavac dari Sinovac. Adapun, pemerintah sudah menambah kapasitas vaksin dari Sinovac berupa bahan dasar yang akan diolah lebih lanjut oleh PT Bio Farma sebanyak 10 juta dosis serta 1 juta dosis overfilled.
Rencananya pada kuartal I juga akan segera datang vaksin dari AstraZeneca yang merupakan hasil kerja sama multilateral pemerintah dengan GAVI Covax Facility.