Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

'Netflixnya Indonesia' MNC Vision (IPTV) Ancang-Ancang Gabung dengan Malacca Straits

Selain Vision + yang dikenal sebagai layanan media over the top atau OTT, MNC Play, penyedia broadband dan TV box Indonesia yang merupakan bagian dari MNC Vision Networks, juga akan diikutsertakan dalam transaksi tersebut
Pemandangan parabola dan kantor PT MNC Vision Network Tbk./mncvision
Pemandangan parabola dan kantor PT MNC Vision Network Tbk./mncvision

Bisnis.com, JAKARTA - PT MNC Vision Networks Tbk sedang dalam pembicaraan untuk menggabungkan bisnis televisi streaming-nya, Vision +, dengan perusahaan Malacca Straits Acquisition Co.

Dilansir Bloomberg, Kamis (25/22021), menurut sumber yang mengetahui masalah ini, selain Vision + yang dikenal sebagai layanan media over the top atau OTT, MNC Play, penyedia broadband dan TV box Indonesia yang merupakan bagian dari MNC Vision Networks, juga akan diikutsertakan dalam transaksi tersebut

MNC, yang dikendalikan oleh taipan Indonesia Hary Tanoesoedibjo, siap untuk memasukkan ekuitasnya ke dalam transaksi tersebut, menjadikannya pemegang saham terbesar dari entitas gabungan.

Malacca Straits telah memulai diskusi dengan investor termasuk Tiga Investments milik Ray Zage saat mereka berupaya mengumpulkan US$50 juta atau lebih dalam ekuitas baru untuk menjadikan nilai perusahaan gabungan menjadi sekitar US$600 juta.

Transaksi dapat diumumkan paling cepat bulan depan, tetapi karena kesepakatan apa pun yang belum diselesaikan, persyaratan yang mungkin dapat berubah atau pembicaraan berantakan.

Perwakilan MNC, Malacca Straits dan Tiga menolak berkomentar.

Vision +, yang diluncurkan pada 2019, memiliki 1,6 juta pelanggan berbayar dan lebih dari 32 juta pengguna aktif bulanan, sementara MNC Play memiliki sekitar 300.000 pelanggan, menurut pengarsipan MNC yang diposting bulan ini.

Bisnis tersebut membukukan pendapatan kolektif sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi, atau Ebitda, dan pendapatan masing-masing sekitar US$ 46 juta dan US$ 77 juta pada 2020.

Angka-angka tersebut diproyeksikan tumbuh pada tingkat tahunan gabungan sebesar 39 persen dan 45 persen hingga 2025 menjadi US$ 293 juta dan US$ 400 juta berdasarkan basis pelanggan berbayar yang diharapkan sekitar 6,6 juta.

Penetrasi video berdasarkan permintaan terhadap total populasi di Indonesia termasuk yang terendah di kawasan Asia Pasifik sebesar 2 persen pada 2020, sesuai dengan pengajuan MNC.

Perusahaan mengatakan itu diharapkan meningkat dari 5,1 juta pelanggan pada tahun 2020 menjadi 21,6 juta pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 33 persen.

Sementara itu, Malacca Straits SPAC, yang dipimpin oleh CEO Kenneth Ng, mengumpulkan US$144 juta dalam penawaran umum perdana Juli dan mengatakan akan memfokuskan pencariannya untuk target di Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper