Bisnis.com, JAKARTA - Menyeimbangkan ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi, China akan mendorong reformasi lahan pedesaan dengan hati-hati.
Menteri Pertanian Tang Renjian mengungkapkan pernyataan itu setelah China mengeluarkan rencana untuk meningkatkan revitalisasi pedesaan akhir pekan lalu.
Dokumen kebijakan tersebut membahas serangkaian tindakan, termasuk pengalihan dan penyewaan tanah pedesaan, yang merupakan masalah inti dalam membantu penduduk pedesaan menjadi lebih sejahtera karena pendapatan mereka saat ini tertinggal dari penduduk perkotaan.
“Mengenai masalah tanah pedesaan, kami tidak bisa begitu saja menghitung keuntungan ekonomi,” kata Tang dalam artikel yang diposting di situs kementerian, dilansir Bloomberg, Senin (22/2/2021).
Dia menambahkan, penting bagi petani untuk memiliki rumah dan sebidang tanah karena mereka telah memainkan peran penting dalam menstabilkan pedesaan, terutama selama pandemi ketika 30 juta petani migran tidak dapat bepergian ke kota untuk mencari pekerjaan.
Bloomberg Economics menyatakan rencana China untuk meremajakan pedesaan yang terbelakang adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk memacu pertumbuhan. Ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan perkotaan-pedesaan dan mendorong ekonomi menuju kemandirian yang lebih besar.
Kebijakan untuk memodernisasi produksi pertanian dan meningkatkan infrastruktur pedesaan mungkin menjadi pendorong baru ekonomi yang penting di tahun-tahun mendatang.
Tang menekankan perlunya China mempertahankan garis merah yang menjamin total lahan subur tidak kurang dari 1,8 miliar mu (120 juta hektar) dan memastikan bahwa lahan pertanian permanen ditanami biji-bijian, buah-buahan dan sayuran sehingga negara tersebut dapat mandiri.
China akan menggunakan teknologi, termasuk organisme hasil rekayasa genetika untuk meningkatkan hasil panen mengingat terbatasnya lahan pertanian dan sumber daya air.
Pemerintah juga akan memastikan bahwa petani dapat menghasilkan uang dari menanam biji-bijian dengan memberikan subsidi. Kepala partai di provinsi harus bertanggung jawab untuk memastikan pasokan biji-bijian yang cukup.
"Kami akan mencoba memproduksi dan menyimpan biji-bijian sebanyak mungkin untuk mengatasi ketidakpastian di lingkungan eksternal," kata Tang.