Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) selalu siap mendukung program pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19, termasuk terlibat dalam pengadaan vaksin mandiri.
Beberapa waktu terakhir, pemerintah membuka opsi pelaksanaan vaksin mandiri atau disebut sebagai vaksin gotong royong. Vaksin ini adalah kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama dengan pemerintah.
Kadin akan mengumpulkan peminat vaksin gratis tersebut untuk mempercepat tercapainya herd immunity atau kekebalan komunitas.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) terkait pelaksanaan vaksin gotong royong ini.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius mengatakan, pihaknya menantikan regulasi itu. Apalagi sejak awal pandemi Covid-19, Kalbe menyiapkan berbagai sumber daya untuk ikut serta mendukung program vaksinasi pemerintah mulai dari pengadaan, uji klinik, produksi, dan distribusi.
"Saat ini kami akan mengikuti peraturan baru tersebut jika diterbitkan," ujarnya saat dihubungi Bisnis baru-baru ini.
Baca Juga
Adapun saat ini Kalbe tengah bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine melakukan uji klinis vaksin Covid-19 fase kedua. Diharapkan pada Maret tahun ini vaksin tersebut siap diedarkan, tentu setelah mendapat persetujuan pengadaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sedangkan, penjajakan dengan produsen vaksin lain, kata Vidjongtius juga dilakukan sebagai persiapan jika peraturan vaksin mandiri terbit. Namun dia enggan membeberkan dengan siapa saja penjajakan tersebut dilakukan. Begitu pula dengan dosis atau nilai kerja sama awal yang disepakati.
"Proses masih penjajakan jadi banyak persyaratan yang masih perlu dilengkapi terlebih dahulu. Kami belum punya data spesifik tersebut," sebutnya.
Selain vaksin, Kalbe katanya sedang menjalankan berbagai uji klinik untuk obat Covid-19 (interleukin 7), uji klinik stem cell untuk Covid-19, diagnostika tes Covid-19 menggunakan air liur (saliva), uji klinik herbal jahe merah (Fatigon Promuno dan Bejo Jahe Merah) dan H2 Cordyceps, serta menambah kapasitas tes PCR.