Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Luncurkan Budidaya Ganja untuk Kepentingan Medis, Pasien Bisa Produksi dan Ekspor

Thailand baru-baru ini menghapus bagian tanaman ganja dengan komponen psikoaktif tetrahydrocannabinol, alias THC, dari daftar narkotika tingkat rendah.
Tanaman ganja atau mariyuana/Bloomberg-Chris Roussakis
Tanaman ganja atau mariyuana/Bloomberg-Chris Roussakis

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand meluncurkan proyek budidaya ganja di Provinsi Isaan Buri Ram.

"Pemerintah Thailand memberikan enam tanaman ganja kepada setiap anggota Perusahaan Komunitas Non-Malai lokal sebagai proyek percontohan budidaya ganja komersial," kata Direktur Kelompok Penelitian Ganja Kementerian, Kitti Losuwannarak, dikutip dari The Thaiger, Rabu (10/2/2021).

Sementara itu, bunga dan kuncup ganja akan pemerintah kirim ke Rumah Sakit Khu Muang di provinsi tersebut. Bagian lain dari tanaman ganja ini akan diproses sebagai produk kesehatan.

Thailand baru-baru ini menghapus bagian tanaman ganja dengan komponen psikoaktif tetrahydrocannabinol, alias THC, dari daftar narkotika tingkat rendah.

Adapun bagian tanaman dengan tingkat THC tinggi, seperti tunas, masih diklasifikasikan sebagai obat Kategori 5 di bawah Undang-Undang Narkotika Thailand.

Sejak diklasifikasi daun dan batang ganja dengan kadar THC rendah, sebuah kafe ganja dibuka di Prachin Buri, timur Bangkok, menyajikan hidangan dengan daun ganja. Sebuah toko makanan penutup di Bangkok juga mengumumkan akan menambahkan daun ganja ke pancake kelapa dan pandan mereka.

Pada Agustus tahun lalu, pemerintah Thailand menyetujui amademen regulasi terkait narkotika. Salah satu tujuannya, untuk memberi ruang lega terhadap perusahaan swasta yang membudidayakan tanaman ganja untuk produksi obat-obatan atau kepentingan medis lainnya.

Amandemen ini juga memberikan kelonggaran pada pasien dan memperbolehkan mereka memproduksi, mengekspor, mengimpor, ataupun menjual daun ganja untuk kepentingan medis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper