Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Senior Kwik Kian Gie memberikan klarifikasi terkait diksi 'takut' yang ditulisnya dalam unggahan di media sosial Twitter, Sabtu (6/2/2021) pukul 12.20 WIB.
Melalui akun Twitter, @kiangiekwik, Mantan Menteri Koordinator bidang Ekonomi dan Industri di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid ini sebelumnya mengaku takut mengemukakan pendapat yang berbeda pada masa sekarang.
Kwik Kian Gie memberikan penjelasan atas kata 'takut' itu melalui unggahan baru di Twitter, Sabtu (6/2/2021) pukul 15.20 WIB. Menurutnya, kata takut yang dipilihnya itu kurang tepat, sebab dia ingin mendeskripsikan rasa tidak nyaman dengan kata kasar dan kotor yang dikeluarkan para pendengung atau buzzer di media sosial.
"Sorry, pilihan kata kurang tepat. Bukan "takut" di-bully oleh para buzzer, dan juga bukan "takut" dikritik sekeras apaun, tapi RASA SANGAT TIDAK NYAMAN DNG KATA2 KASAR DAN KOTOR. Akan aku coba juga ikut2an pakai kata "shit" dan sejenisnya. Pingin ikut arus zaman now," demikian unggahan Kwik Kian Gie.
Sorry, pilihan kata kurang tepat. Bukan "takut" di-bully oleh para buzzer, dan juga bukan "takut" dikritik sekeras apaun, tapi RASA SANGAT TIDAK NYAMAN DNG KATA2 KASAR DAN KOTOR. Akan aku coba juga ikut2an pakai kata "shit" dan sejenisnya. Pingin ikut arus zaman now
— Kwik Kian Gie (@kiangiekwik) February 6, 2021
Hingga berita ini dituliskan, unggahan mantan Kepala Bappenas tersebut telah dikomentari sekitar 137 kali dan diunggah ulang (Retweet) sekitar 180 kali dan disukai oleh 1.233 pengguna Twitter.
Adapun, unggahan Kwik Kian Gie sebelumnya kian ramai direspons warganet. Cuitan itu telah disukai lebih dari 17.000 pengguna Twitter dan di-Retweet sekitar 5.100 kali, serta dikomentari lebih dari 1.700 kali.
Baca Juga
Melalui cuitan itu, Kwik Kian Gie mengaku diganggu oleh para buzzer di media sosial yang mengumbar permasalahan pribadinya. Kwik Kian Gie pun membandingkan dengan kondisi kebebasan berpendapat pada era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Menurutnya, saat itu dia diberi kolom di sebuah harian nasional untuk mengajukan kritik-kritik yang tajam tanpa ada masalah yang muncul setelahnya.
"Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dng maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. tidak sekalipun ada masalah," demikian tulisnya melalui akun Twitter tersebut.
Dalam unggahan sebelumnya, Kwik Kian Gie tampak beradu pendapat dengan Yustinus Prastowo, Staf Ahli Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait tema utang negara. Keduanya tampak saling berbalas unggahan di Twitter terkait tema tersebut dan diramaikan dengan komentar warganet.
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut mengomentari unggahan Kwik Kian Gie yang mengeluhkan kondisi kebebasan berpendapat tersebut. Susi tampak menyetujui pendapat Kwik Kian Gie tersebut.
Selain itu, Susi juga turut merespons unggahan terbaru Kwik Kian Gie yang menyebut bahwa dia tak nyaman dengan kata kasar yang dilontarkan buzzer.
Pak Kwik .. I feel the same .. but I dont think we can do that in public .. we might do it once a while at home but manners we have will not make us able to say things like they said things to us
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) February 6, 2021