Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan sejumlah langkah luar biasa sebagai upaya penanganan mengenai dampak perubahan iklim di dunia.
"Dampak iklim sangat nyata di hadapan kita. Apalagi untuk negara-negara kepulauan seperti Indonesia," ujarnya dalam Konferensi Tingkat Tinggi Climate Adaptation Summit (KTT CAS) 2021, pada Senin (25/1/2021).
Menurutnya, perubahan siklus iklim global juga berdampak pada Indonesia dimana membuat para petani dan nelayan harus beradaptasi.
Meningkatnya permukaan laut juga mengharuskan penduduk pesisir dan pulau kecil berjuang untuk dapat bertahan.
Sementara itu, pandemi Covid-19 yang melanda sekitar 215 negara di dunia, membuat tantangan tersebut menjadi semakin kompleks dan berat.
Jokowi pun mengajak semua pemimpin negara untuk mengambil beberapa langkah. Pertama, ialah memastikan semua negara memenuhi kontribusi nasional bagi penanganan perubahan iklim (Nationally Determined Contribution/NDC).
Baca Juga
"Indonesia telah memutakhirkan NDC untuk meningkatkan ketahanan dan kapasitas adaptasi," kata Jokowi.
Kedua, sambungnya, seluruh potensi masyarakat harus dapat digerakkan untuk secara bersama-sama menumbuhkan kesadaran dalam menangani dan melakukan aksi terkait dampak perubahan iklim yang niscaya terjadi di masa mendatang.
Ketiga, penguatan kemitraan global harus dilakukan dengan memprioritaskan kerja sama peningkatan kapasitas dalam menghadapi perubahan iklim bagi negara-negara di kawasan Pasifik.
Keempat, Indonesia mengajak seluruh negara untuk terus melanjutkan pembangunan hijau guna menjadikan dunia yang lebih baik.
Presiden Jokowi berharap agar KTT CAS tahun 2021 ini dapat berdampak pada peningkatan aksi iklim dunia melalui solidaritas, kolaborasi, dan kepemimpinan kolektif global, serta mengawal detail pelaksanaannya di masing-masing negara.
Untuk diketahui, KTT CAS merupakan konferensi tingkat tinggi global untuk mempercepat dan meningkatkan upaya global dalam adaptasi masyarakat dan ekonomi terhadap dampak perubahan iklim pada masa mendatang.