Bisnis.com, JAKARTA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diperpanjang. Salah satu alasannya adalah jumlah penularan Covid-19 yang tidak melandai dan tingkat keterisian rumah sakit yang makin tipis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sesuai dengan rapat studi, presiden sudah setuju bahwa PPKM diperpanjang. Pasalnya, dari data yang ada di 72 provinsi kurva kasus Covid-19 belum melandai meski ada beberapa daerah yang mulai mengalami penurunan kasus.
“Beberapa yang mulai turun, hanya di Banten dan Yogyakarta, maka diputuskan untuk diperpanjang selama dua pekan, sehingga berlanjut dari 26 Januari – 8 Februari 2021,” ujarnya pada konferensi pers, Kamis (21/1/2021).
Faktor lain yang menyebabkan perpanjangan PPKM adalah karena kasus harian Covid-19 di Indonesia yang masih tinggi. Secara nasional sampai 20 Januari 2021, jumlah yang terpapar sudah 939.948 orang, kemudian kasus aktif 15,9 persen, sembuh 81,2 persen, meninggal 2,9 persen.
“Ini menurun dibandingkan yang lalu, tapi capaiannya masih di atas global,” kata Airlangga.
Sementara itu, jelasnya, Indonesia juga sempat mencapai jumlah kasus harian tertinggi yakni sampai lebih dari 14.000 kasus positif Covid-19 sehari. Kendati sempat turun ke kisaran 9.000-an, kasus baru Covid-19 kembali menyentuh angka 12.000 kemarin.
Baca Juga
Airlangga mengatakan, data tersebut yang akhirnya menjadi referensi keputusan memperpanjang kebijakan PPKM.
Selain itu, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, jumlah zona merah Covid-19 semakin banyak. Masih banyak juga daerah yang tingkat kematian akibat Covid-19 di atas rata-rata nasional yakni 2,9 persen, kesembuhan di bawah 82,4 persen, kasus aktif di atas 15 persen, dan BOR ruang isolasi dan ICU di atas 70 persen.
Di Jakarta sendiri, keterisian ruang isolasi dan ICU Sudah 82 persen. Hal itu juga, kata Airlangga yang menjadi dasar pemerintah meperpanjag PPKM.
“Kita berharap selama perpanjangan itu ada realokasi resources atau penambahan ruang seperti yang sudah diminta oleh Menkes. Kami berharap ada tambahan volume tempat tidur ICU dan Isolasi, dengan demikian BOR-nya menurun dan memperbaiki keamanan dan pemulihan kesehatan di DKI Jakarta,” kata Airlangga.