Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Sosial membantu pemulihan psikologi dan sosial warga terdampak gempa 6,2 magnitudo di Sulawesi Barat, Kamis (21/1/2021).
Pekerja Sosial Ahli Muda Kementerian Sosial Dika Yudhistira Rizqy mengatakan bahwa pihaknya memastikan kebutuhan para pengungsi atau penyintas dapat terpenuhi, salah satunya kebutuhan pemulihan psikososial.
Menurutnya, gempa tidak hanya menyebabkan kerugian materil dan jatuhnya korban jiwa, namun juga menimbulkan kekhawatiran serta trauma bagi masyarakat terdampak.
“Kemensos memastikan kebutuhan penyintas dapat terpenuhi, terlebih kebutuhan pemulihan psikososial,” katanya dikutip dari keterangan resmi, Kamis (21/1/2021).
Dia menjelaskan bahwa Kemensos telah mengerahkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi para penyintas untuk membantu pemulihan trauma yang dirasakan oleh masyarakat terdampak gempa bumi.
Tim LDP lanjutnya berasal dari Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan SDM Program Keluarga Harapan.
Baca Juga
“Adapun relawan yang ikut turun sebanyak 30 orang yang tersebar di Kabupaten Majene dan Mamuju untuk kegiatan pelayanan sosial," terangnya.
Selain itu, sekitar 201 Tagana telah bergabung untuk mendukung pemenuhan kebutuhan sosial sekaligus pemulihan psikologi bagi para pengungsi. Mereka berasal dari Sulawesi Barat, Sulses dan Sulteng.
Di sisi lain Kemensos turut mendistribusikan logistik untuk kebutuhan dasar para pengungsi seperti makanan siap saji, makanan anak, tenda gulung, matras, selimut, peralatan dapur keluarga, tenda serba guna maupun tenda Covid-19, kids wear, food wear, velbed, kasur, sandang, perlengkapan siaga bencana untuk evakuasi, dan masker medis untuk pencegahan penularan Covid-19.
Kementerian itu juga memberikan pelayanan dapur umum lapangan dengan menggunakan 10 mobil dapur umum yang tersebar pada beberapa titik, antara lain terletak di Dinas Sosial Sulbar, Stadion Marakara, Lapangan Tembak Mamuju, Desa Takandean, Desa Bukit Tinggi Majene, Desa Partidi Mamuju dan Desa Salupangi.