Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keterisian Wisma Atlet Capai 82,73 Persen

Sebelumnya hunian Wisma Atlet sekitar 50-60 persen, sekarang lebih dari 80 persen.
Gedung Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, tempat perawatan dan karantina pasien Covid-19./Antara-Ariella Annasya
Gedung Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, tempat perawatan dan karantina pasien Covid-19./Antara-Ariella Annasya

Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan kasus usai liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 mulai terasa. Keterisian Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet saat ini sudah mencapai 82,73 persen.

Koordinator, RSDC Wisma Atlet Tugas Ratmono mengatakan sebelumnya sudah diingatkan bahwa dua pekan setelah liburan akan terjadi peningkatan kasus, dan benar terjadi.

“Sebelumnya hunian Wisma Atlet sekitar 50-60 persen, sekarang lebih dari 80 persen,” ujar Tugas dalam konferensi pers, Senin (18/1/2021).

Tugas menyebut, pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan perubahan fungsi pada empat tower yang ada di Wisma Atlet Kemayoran.

“Ternyata jenis penyakitnya berubah dari yang tadinya banyak yang [gejala] ringan dan OTG, sekarang banyak yang ke arah bergejala. Jadi kami putuskan yang merawat bergejala kita kumpulkan dan fokuskan di Kemayoran,” ujar Tugas.

Sementara itu, untuk pasien yang tanpa gejala diarahkan ke Tower 8 dan 9 di Wisma Atlet Pademangan.

Untuk RSDC Wisma Atlet Kemayoran, hunian saat ini mencapai 82,73 persen. Jumlah pasien saat ini 4.959, dari total bed yang disiapkan 5.994.

“Semua pasien terdiri dari yang bergejala ringan, bergejala sedang, dan bahkan bergejala. Tapi yang gejala berat kita persiapkan rujukan ke RS Covid-19 DKI, tapi tentu tidak mudah,” ujar Tugas.

Dalam mempersiapkan lonjakan kasus, Wisma Atlet telah mempersiapkan ruangan ICU transisi berkapasitas 20 bed, HCU 27 bed, INCU 94 bed, dan IGD.

Selain itu, rencananya Wisma Atlet juga akan mendapat tambahan 400 perawat.

“Beberapa hari sekali juga kita tambahkan. Hari ini datang 80 perawat. Dokter juga kita tambah, dan tenaga non medis kita tambahkan termasuk tenaga laboratorium, farmasi kita tambah juga. Tambahan untuk bagian limbah juga, karena pertambahan ini akan berdampak pada limbah yang cukup besar. Begitu juga penambahan sarana dan prasarana,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper