Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Nihayatul Wafiroh mempertanyakan langkah pemerintah melibatkan artis Raffi Ahmad pada penyuntikan perdana vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Rabu (13/1/2021).
Nihayatul berpendapat pemerintah tidak melibatkan DPR untuk mensosialisasikan kegiatan vaksinasi tersebut. Tidak ada satu pun perwakilan DPR yang dijadwalkan disuntik vaksin Sinovac perdana bersama Presiden Joko Widodo.
“Kita di DPR ini tidak ada perwakilan sama sekali, kita kalah sama artis. Kalau Raffi Ahmad mewakili milenial kita mewakili rakyat tetapi kita tidak masuk di situ,” kata Nihayatul saat Rapat Kerja Komisis IX bersama Kemenkes, BPOM, dan Bio Farma, Rabu.
Becermin dari kejadian tersebut, dia mengatakan, Komisi IX sebagai mitra Kementerian Kesehatan hanya diperlukan saat persetujuan anggaran saja.
“Kok kita cuma jadi bagian stampel ya. Oke lah kita di Komisi IX tetapi perwakilan DPR saja tidak ada pimpinan DPR, contoh Bu Puan dan jajarannya,” tuturnya.
Sebelumnya, Raffi Ahmad ikut menjadi penerima vaksin Covid-19 Sinovac perdana pada Rabu (13/1/2021) di Istana Negara.
Baca Juga
Raffi mendapat vaksin Covid-19 lantaran menjadi salah satu perwakilan mewakili anak muda dan kaum milenial. Harapannya, Raffi bisa menjadi inspirasi seluruh masyarakat untuk mensukseskan program vaksinasi di Indonesia.
Raffi juga memberikan kode jempol, memberikan tanda bahwa penyuntikan berjalan nyaman dan baik.
Setelah menjalani penyuntikan, Raffi menunggu 30 menit untuk observasi lebih lanjut. Bersama Raffi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mendapat suntikan vaksin.
Raffi Ahmad menjadi salah satu penerima vaksin karena telah memenuhi persyaratan antara lain berusia di atas 18 tahun dan dalam kondisi sehat.