Bisnis.com, JAKARTA – Setelah mengisi formulir vaksin Covid-19 dari GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunization), pemerintah selanjutnya akan membahas jenis dan kerangka waktu distribusi vaksin dari GAVI.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pembahasan itu rencananya akan dilaksanakan pada pekan kedua Januari 2021.
“Kita dapat informasi bahwa minggu kedua Januari kita dan Joint Allocation Taskforce COVAX Facility akan membahas masalah jenis vaksin yang akan diberikan pada delivery batch pertama, dan time frame-nya,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada konferensi pers, Kamis (7/1/2021).
Sambil menunggu hasil pembahasan terkait jenis vaksin dan kerangka waktu penyalurannya, Retno menyatakan pemerintah akan membahas persiapan dari infrastruktur maupun logistik yang diperlukan untuk menerima vaksin tersebut.
“Kita perlu meningkatkan persiapan untuk penerimaan vaksin jalur multilateral ini,” ujar Retno.
Retno turut menghaturkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk tim dari pemerintah dengan harapan langkah kerja sama multilateral tersebut bisa mendukung vaksinasi Covid-19 nasional.
“Semoga ikhtiar kita untuk mendukung vaksinasi nasional dari kerja sama multilateral dengan Covax Facility bisa berjalan lancar, bisa memenuhi mencapai angka 20 persen populasi indonesia,” imbuhnya.
Seperti diketahui, pada hari ini pemerintah telah menandatangani formulir vaksin Covax/Gavi untuk mengamankan akses pada 108 juta dosis vaksin Covid-19 dari GAVI.
Pendatanganan formulir tersebut dilakukan oleh Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri pada Kamis (7/1/2021).
“Penandatanganan ini adalah satu hal paling penting untuk Indonesia bisa memperoleh akses atas maksimal 108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers, Kamis (7/1/2021).
Budi menyebutkan bahwa Indonesia juga sudah memiliki komitmen pasti 125 juta dosis dari Sinovac, 50 juta dari AstraZeneca, 50 juta dari Novavax sehingga ada total 225 juta yang pasti.