Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Dukung Menlu Jadi Perwakilan Indonesia untuk GAVI, Ini Harapannya

Harapannya, apabila Menlu Retno Marsudi terpilih, maka suara dari Indonesia bisa terwakilkan di GAVI, sehingga alokasi vaksin Covid-19 yang diharapkan bisa terpenuhi.
Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi saat menyampaikan keterangan pers terkait hasil pertemuan KTT Ke-37 Asean di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 14 November 2020 - Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi saat menyampaikan keterangan pers terkait hasil pertemuan KTT Ke-37 Asean di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 14 November 2020 - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan dukungannya kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menjadi perwakilan Indonesia di GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunization).

“Besok akan dilakukan voting untuk pemilihan Co Chair dari salah satu posisi di GAVI, di mana kita mengusulkan ibu Menlu ada di sana,” kata Budi dalam konferensi pers, Kams (7/1/2021).

Harapannya, apabila Menlu terpilih, suara dari Indonesia bisa terwakilkan di GAVI, sehingga alokasi vaksin Covid-19 yang diharapkan bisa terpenuhi dari GAVI.

“Harapannya besok ibu Menlu bisa terpilih menjadi Co Chair-nya GAVI sehingga 108 juta dosis bisa maksimal kita peroleh. Karena negara seluruh dunia akan berebut mengenai vaksin ini,” ujarnya.

Hari ini, Menteri Kesehatan bersama Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan menandatangani Formulir B Vaksin Covid-19 dari Covax/GAVI untuk mengamankan akses pada 108 juta dosis vaksin Covid-19.

Sebelumnya, Budi menyebutkan, Indonesia juga sudah memiliki komitmen pasti 125 juta dosis dari Sinovac, 50 juta dari AstraZeneca, 50 juta dari Novavax sehingga ada total 225 juta yang pasti.

“Dengan adanya potensi dari Pfizer dalam waktu dekat juga ditandatangani, dan 108 juta dosis dari GAVI ini, Insyaallah akan cukup vaksin bagi 180 juta masyarakat Indonesia,” ungkap Budi.

Budi mengungkapkan sangat antusias dengan adanya vaksin dari GAVI karena sifatnya gratis sehingga pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengadaan vaksin ini.

“Bila semua proses sudah selesai kami bisa konsentrasi pada proses logistik dan vaksinasinya sendiri. Yang itu adalah merupakan tugas besar kami juga,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper