Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Jepang, Ratusan Orang Meninggal Dunia Akibat Covid-19 di Rumah dan Hotel

Informasi tersebut diumumkan oleh Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Rabu (6/1/2021).
Deretan properti di Tokyo, Jepang./Bloomberg/Akio Kon
Deretan properti di Tokyo, Jepang./Bloomberg/Akio Kon

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 122 orang yang terinfeksi virus korona meninggal dunia di rumah dan tempat lainnya di seluruh Jepang setelah kondisinya memburuk.

Informasi tersebut diumumkan oleh Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Rabu (6/1/2021). Adapun, sebelumnya, Badan Kepolisian Nasional Jepang mencatat 56 kasus kematian pada Desember 2020 dengan 50 di antaranya meninggal saat menjalani karantina di rumah atau tempat-tempat yang disediakan bagi orang yang mengalami gejala ringan.

Badan itu juga menyebutkan bahwa dalam beberapa kasus, orang-orang merasakan sakit tetapi tidak bisa mendapatkan perawatan tepat waktu dan mereka baru dipastikan terinfeksi setelah meninggal.

Presiden Asosiasi Penyakit Menular Jepang Tateda Kazuhiro mengatakan pasien yang tampaknya hanya mengalami gejala minor dapat tiba-tiba menderita sakit serius. Oleh karena itu, dia menyerukan satu kerangka kerja guna memeriksa orang yang terinfeksi secara rutin dan mengirim mereka ke institusi-institusi medis untuk mendapatkan perawatan apabila kondisinya mendadak berubah.

Namun, upaya tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan. Karena para pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan sistem kesehatan Jepang kini mengalami tekanan yang lebih berat daripada sebelumnya dan memasuki tahap kritis di sejumlah area.

Sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut Kementerian Kesehatan Jepang meminta institusi pendidikan keperawatan di penjuru negeri untuk mengirim mahasiswa dan stafnya yang memiliki lisensi perawatan, ke rumah-rumah sakit.

Kementerian Kesehatan meminta sekitar 280 akademi dan universitas yang memiliki program keperawatan untuk mengirim mahasiswa pascasarjana dan staf pengajar yang adalah perawat bersertifikat. Mereka akan bekerja di rumah sakit dan fasilitas yang menerima pasien virus korona.

Para mahasiswa dan staf itu diminta untuk mendaftarkan diri pada pusat perawat yang ditetapkan oleh masing-masing provinsi. Pusat-pusat itu akan mengerahkan mereka ke institusi medis berdasarkan ketersediaan dan pilihannya. Mereka akan dibayar oleh rumah sakit atau oleh provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper