Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada pekan depan. Oleh sebab itu, distribusi vaksin Covid-19 ke berbagai daerah sudah mulai dilakukan.
Jokowi menuturkan bahwa distribusi vaksin Covid-19 dilakukan secara bertahap dan prosesnya sudah dimulai sejak dua hari yang lalu. Hingga akhir Januari 2021, dia menargetkan 5,8 juta dosis vaksin sudah terdistribusi ke berbagai daerah.
"Hari Selasa, vaksin sudah mulai masuk ke daerah. Itu baru tahapan pertama, karena target kita nantinya untuk bulan Januari itu 5.800.000 vaksin harus masuk ke daerah," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai penanganan pandemi Covid-19 dan rencana pelaksanaan vaksinasi di Istana Negara, Rabu (6/1/2021).
Pada bulan Februari dan Maret, Jokowi juga menargetkan jutaan vaksin Covid-19 juga kembali didistribusikan ke daerah.
"Bulan Februari itu 10.450.000 vaksin harus diistribusi ke daerah. Maret, 13.300.000 vaksin harus terdistribusi dan bisa dilaksanakan vaksinasinya ke daerah-daerah. Untuk bulan-bulan berikutnya akan saya sampaikan pada waktu yang akan datang," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara juga memastikan bahwa pemerintah telah memesan sedikitnya 329,5 juta dosis vaksin Covid-19. Jumlah tersebut berasal dari sejumlah produsen vaksin dunia.
Dia menjelaskan jumlah dosis vaksin tersebut berasal dari beberapa produsen dengan perincian 3 juta ditambah 122,5 juta dari Sinovac.
Kemudian, dari Novavax dipesan 50 juta dosis, dari Covax Gavi 54 juta, AstraZeneca 50 juta dan vaksin dari Pfizer 50 juta dosis.
"Sehingga, total vaksin yang telah dikonfirmasi pemesanannya mencapai 329,5 juta dosis vaksin," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa 700.000 dosis vaksin Covid-19 telah dikirim ke berbagai daerah.
“Tahapan pertama memang baru dikirim 700.000 ke daerah-daerah, tapi stok kita kan ada 3 juta, baru dikirim ke daerah 700.000 nanti akan dikirim lagi berikutnya,” ujarnya seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1/2021).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pada pekan depan akan kembali datang 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku yang nantinya akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero).
"Begitu [vaksinnya] jadi, nanti akan dikirim ke daerah lagi," paparnya.
Dia pun memastikan bahwa pada tahap pertama, vaksinasi akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat. Kemudian, TNI-Polri, guru dan masyarakat.